Q&A: HATI, KASYAF, DAN MATA KETIGA (2)
Rio: Assalamualaikum Ustadz. Izin bertanya.
Mengapa sewaktu sholat, seringkali di dada terasa dingin sejuk yang mengalir deras?
Ustadz pernah katakan bahwa di ulu hati adalah pusat Ruh.
Adakah ruh menjadi lebih aktif (seperti memancar) sewaktu kita beribadah? Mengapa dia begitu ustadz?
Kadangkali kalau sedang duduk dan ingat Allah, dingin yang memancar di dada itu naik ke atas kepala.
Pagi ini saya baca ihya ulumuddin translation in english, dan jabaran imam ghazali mengenai ruh itu sama dengan
penjabaran ustadz. Subtle body yg memancar dari ulu hati. MasyaAllah 🙏🏼
Mujiburrahman: Insya allah ustadz 😭😭😭. Terima kasih ustadz 😘😍❤🌹
Ustadz Hussien Abd Latiff: Benar, dari ulu hati itu bisa terasa dingin dan sekiranya kedinginan itu.naik melepasi mata dan masuk ke dalam otak kita maka akan terbuka mata ketiga di antara kedua kening di dahi.
Mujiburrahman: Assamualaikum wr. Wb. Ustadz mujib mau bertanya. Pada saat naiknya ruh yang di perintah oleh hati pada proses wisata ruh, yang mana hati masih di jasad melihat ruh sudah melayang di atas. Pertanyaannya penglihatan hati yg melihat ruh di atas apakah sama dengan penglihatan kasyaf mata ketiga ? Yang mana pada proses ini dua2nya ruh sudah keluar hanya saja hati masih ada pada jasad. Mhon penjelasannya ustadz. 🙏🙏🙏. Terima kasih😊
Ustadz Hussien Abd Latiff: Itu hanya penglihatan matahati atau kasyaf .Keadaan mata ke3, apabila roh keluar di antara kedua kening di dahi.
Mujiburrahman: Baik ustadz. Alhamdulillahh faham ustadz 😊🙏. Terima Kasih 🌹
Ustadz Hussien Abd Latiff: Lihat cahaya di dahi di mana roh terkeluar dalam keadaan terbuka mata ke3.
Mujiburrahman: Baik ustadz. Nampak da cahaya di dahi bagian kening tengah2 antara kedua mata. Tp sya prhtikan ada pergerakan di bagian mulutnya ustadz. Apa itu karena gelombang sakaratul maut yg menolak ruh keluar oleh nyawa? 🙏🙏🙏
Ustadz Hussien Abd Latiff: Benar
Mujiburrahman: Alhamdulillah jelas. Terima kasih ustadz 😘🌹❤🙏
Faizal Daira: Maaf Ustadz ingin bertanya apakah sama yang disebut keadaan mata ke 3 antara ada cahaya bersinar di dahi dengan roh keluar di antara kedua kening di dahi. Apakah memungkinkan seseorang yang belum kasyaf mengalami Hal itu? Terima kasih Ustadz…
Ustadz Hussien Abd Latiff: Itu keadaan mata ke3. Sebenarnya bukan ada mata ke3 tetapi hanya terbuka “tingkap” di antara 2 kening di dahi untuk roh keluar. Sejurus itu matahati bisa melihat 360 derajat.
Kalau kasyaf tidak ada terbuka “tingkap” di dahi. Kasyaf ialah Matahati melihat melalui ruangan mata kasar.
Wisata jiwa maknanya ialah jiwa terkeluar dari jasad bukan menerusi “tingkap” di dahi.
Keadaan mata ke3 bisa dialami oleh sesiapa jua dalam hidupnya kalau jiwanya suci & bersih. Kalau tidak, semasa ia sakaratul maut.
Kasyaf dalam keadaan mata ke3 adalah sama dengan kasyaf biasa cuma bidang pandangnnya adalah 360 derajat
Faizal Daira: Maaf Ustadz berarti terbukanya tingkap di antara 2 kening belum tentu roh keluar ya Ustadz…
Ustadz Hussien Abd Latiff: Dalam keadaan terbuka mata ke3, roh MESTI keluar dari tingkap itu. Tetapi kalau belum sakaratul maut, roh itu akan terletak di depan “tingkap” itu dan tidak bergerak.
Tetapi kalau masa sakaratul maut, roh akan keluar dari “tingkap” itu lalu ditolak oleh gelombang nyawa (ini yg dikatakan sakaratul maut) menuju ke pintu alam Bazakh.
Faizal Daira: Alhamdulillah, terima kasih Ustadz…
Maaf Ustadz kalau belum sakratul maut roh itu akan tergeletak di depan tingkap itu dan tidak bergerak, apakah akan meninggalkan bekas atau tanda seperti yang disebut bahwa terdapat tanda di dahi nya bagi orang yang beriman…
Ustadz Hussien Abd Latiff: Tidak meninggalkan tanda.
Selalu tanda yg dikatakan itu adalah tanda sujud di dahi.
Yusdeka Putra: Mau tanya pak Ustadz.
ROH tidak mempunyai fungsi untuk Merasa dan Nafsu, karena Rasa dan Nafsu itu adalah produk Minda. Akan tetapi apakah Roh itu terkena pengaruh oleh keadaan Minda ini. Dan pengaruhnya seperti apa Pak Ustadz. Terima kasih.
Ustadz Hussien Abd Latiff: Mesti diingat bahawa yg ada pada Roh adalah sedikit kuasa untuk kita menjalani hidup keseharian.
Roh tanpa Hati tidak bisa berfikir. Justeru itu, tidak bisa membezakan apa-apa pun walaupun rasa.
Roh ibarat pesawat dan Hati itu ibarat Pilotnya. Maka sudah tentu pesawat itu dikemudikan oleh Pilotnya.
Begitu juga Roh dikemudikan oleh Hati.
Yusdeka Putra: Terima kasih pak ustadz.
Mujiburrahman: Izin bertanya ustadz. Bagaimana kaitannya dengan nafsu. Apakah nafsu ini bagian dari ruh dan hati ? Atau nafsu ini tersendiri seperti halnya nyawa? Mohon penjelasannya ustadz. Terima kasih
Ustadz Hussien Abd Latiff: Apabila kita makan lada maka kita rasa pedas. Bagaimana kita tahu rasa pedas kerana Hati yg memberitahu.
Juga bagaimana kita tahu kita udah kenyang atau udah ngak dahaga lagi? Yang memberitahu adalah Hati.
Ustadz Hussien Abd Latiff: Apabila Pilot mahu lekas sampai ke Bandara dia akan menekan minyak [gas] dengan kuat maka Pesawat akan terbang laju.
Tetapi kalau Pilot tidak ada kepentingan untuk sampai ke Bandara dengan cepat maka ditekan minyak [gas] dengan perlahan maka pesawat itu akan terbang dengan perlahan.
Begitu juga apabila Hati itu takut maka gentaran itu membuat Roh menjadi gementar. Kalau Hati itu tenteram, ketenteraman itu akan membuat Roh aman.
Contoh:
1. Setiapkali Ali pulang ke rumah di waktu malam dia mesti berjalan dibawah sebuah pokok yg besar. Tanpa perasaan takut.
2. Tetapi sesudah diberitahu pohon yg besar itu berhantu maka setiapkali Ali kini berjalan di bawah pokok itu, Ali akan merasa gementar.
Contoh:
1. Seorang kanak-kanak berumur 3 tahun mahu memeluk ular sendok (cobra) di depan pintu rumahnya kerana seronok melihat ular itu.
2. Seorang kanak-kanak mahu memeluk api yg sedang bernyala di tempat sampah kerana suka dengan warnanya.kanak-kanak ini mahu berbuat begitu kerana Hatinya tidak mengetahui bahaya yang ada. Justeru dia mahu memeluk ular yg bisa itu dan juga api itu (menggunakan kuasa pada Roh).
Dari contoh yg diberi kita boleh lihat bagaimana Hati “control” atau menguasai Roh.
Artikel terkait :
- Q&A: APA BEDANYA MATA HATI “TERJAGA” DAN “TERBUKA”?
- Q&A: PERBEDAAN FIRASAT DAN KASYAF?
- Q&A: OBROLAN TENTANG HATI, OBE, DAN KERASUKAN
- Q&A: BERKENAAN HATI DAN RUH (1)
- Q&A: BERKENAAN HATI DAN RUH (2)
Catatan: Artikel tanya jawab ini diperuntukkan bagi yang sudah memahami kajian Makrifatullah. Apabila ada diantara pembaca yang belum memahami, harap terlebih dahulu membaca SILABUS KAJIAN dan mengikuti dengan runut pembahasan satu per satu sejak awal.
Ustat saya nak tanya…kalau mata ketiga terbuka kita dapat memandang dan mendengar isi hati orang…sedangkan bila jiwa terkeluar atau OBE bol3hkah kita mendengar isi hati orang..