Q&A: OBROLAN TENTANG HATI, OBE, DAN KERASUKAN
[2/17, 6:41 AM] Yusdeka: Pak Ustadz ini ada yang tanya teknis. Untuk dzikrullah (naik) dan melatih OBE [Out Of Body Experience] apa otak juga akan terasa keras dan pejal seperti kalau melatih menjinakkan tenaga?. Makaseh pak Ustadz
[2/17, 6:48 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Wlkm slm pak Deka. Mesti ada ketenangan di dalam Minda. Maknanya jangan menggunakan apa-apa tenaga. “Let it flow” biarkan ketenangan itu menjalar di Minda. Udah terasa benar-benar tenang baru perintah roh keluar. Tetapi sebelum ini jasad mesti ditidurkan.
Ini cara OBE
[2/17, 6:51 AM] Yusdeka: Baik pak Ustadz. Berarti saya juga salah selama ini pak Ustadz. Untuk OBE di otak saya masih terasa ada power. Syukur ada sahabat yang tanya. Alhamdulillah
[2/17, 6:53 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Hehehe kena bersama kami pak Deka makan bakso dan minum jus durian atau pelangi baru tenang (perut aje!)
[2/17, 6:54 AM] Pak Yusdeka: Hehehe siap pak ustadz. Bakso dan jus durian nanti di campur keripik emping sedikit pak ustadz.π
[2/17, 6:54 AM] Mbak Puji: Pertanyaan teknis juga Ustadz H1. Orang tiyuueee setiap bangun tidur minda dulu yang masuk baru roh menyusul masuk.
Saat minda masuk, adalah saat benar-benar relax. Saat seperti itu kalau dipakai utk OBE apakah tepat?
Minda kan tinggal menyusul roh yang masih belum masuk dalam jasad?
Apakah hal itu bisa dilakukan? ππππ
[2/17, 7:01 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Lho kamu baru katakan “bangun tidur”. OBE perlukan jasad ditidurkan kalau udah bangun nggak bisa.
Roh tidak masuk dalam jasad dia berkembang bila kita bangun tidur selepas JIWA kita dilepaskan oleh Allah swt. Minda naik ke otak dan roh berkembang terus dari ulu hati keseluruh anggota jasad.
[2/17, 7:05 AM] Mbak Puji: Mohon maaf…Ustadz. Berarti bagus dilakukan kalau menjelang tidur? Kalau di jawa istilahnya tidur-tidur ayam alias belum tidur beneran.
[2/17, 7:05 AM] Mbak Puji: ππππππ
[2/17, 7:06 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Benar. Setiap OBE saya dibuat semasa mahu tidur.
[2/17, 7:07 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Masa tidur-tidur ayam jangan berangan-angan atau hayal atau berfikiran. Relak habis biar minda tenang.
[2/17, 7:09 AM] Mbak Puji: Dalam keadaan tidur, kadang kala kita terkejut seolah kita jatuh. Dan hal itu sekejap bikin jantung berdebar. Dan setelah itu kita lanjut tidur lagi. Apakah itu jiwa yang di kembalikan sebentar dan kemudian di pegang lagi jiwa kita saat tidur ?
[2/17, 7:10 AM] Mbak Puji: Terimakasih Ustadz…. Sayangnya selama ini langsung tertidur..π€π€π€π€π€π π
[2/17, 7:12 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Itu roh udah hampir keluar tetapi ditarik balik kerana sebab tertentu. Kalau dia tidak ditarik balik maka minda akan melihat roh terapong di atas.
[2/17, 7:14 AM] Yusdeka: Lho kok sama makπ
[2/17, 7:19 AM] Yusdeka: Terima kasih Pak Ustadz. Ini salahnya ilmu saya yang dulu pak ustadz. Saat tidur. Jiwa, -yang seringkali disebut hanya Ruh saja karena belum punya ilmu tentang minda seperti selarang-, dipegang oleh Allah di LUAR tubuh. Bukan di dalam dada seperti yang pak ustadz ajarkan.
Makanya dulu ada istilah kami untuk kembali kepada Allah (mikraj) dengan cara memaksa naik roh yang ada di dalam dada menuju keatas yang katanya tak terhingga.
Sekarang Alhamdulillah semua jadi clear and clean.
[2/17, 7:22 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Pak Deka. Jiwa tidak dipegang di luar tubuh tetapi di dalam Dada.
[2/17, 7:23 AM] Pak Yusdeka: Ya pak Ustadz. Sekarang baru paham.
[2/17, 7:36 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Maka dikatakan hati di dalam dada bererti ini 3 serangkai turun ke dada.
Maka dari ini hari harap kita membetulkan istilah dulu yg kita pakai kerana dengan pertanyaan turun jawapan dan penjelasan yg makin terang:
1. Dulu kita minda itu 3 serangkai (termasuk penglihatan dan pendengaran). Tapi sekarang lebih jelas bahawa 3 serangkai itu yg dikata hati.
[2/17, 7:37 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: 2. Roh bukan di.luar dan masuk ke jasad tetapi di dalam Dada dan boleh berkembang serta mengecil
Harap sahabat ambil prihatin
[2/17, 7:38 AM] Yusdeka: Siap pak ustadz
[2/17, 7:38 AM] rio : Maturnuwun ustadz
[2/17, 7:42 AM] Yusdeka: Berarti yang memikir yang melihat dan yang mendengar adalah Hati ya Pak Ustadz.
[2/17, 7:42 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Benar, 3 serangkai
[2/17, 7:46 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Harap ingat sekarang kita mesti bezakan di antara Hati dan Minda. Minda adalah satu komponen (bahagian) hati. Hati merangkumi Minda, Pendengaran dan Penglihatan.
[2/17, 7:45 AM] Suharmono : Assalamu’alaikum Ustadz,
beberapa kali coba OBE, nafas putus dikerongkongan/ tersedak..apa yang salah?
jadi takut coba OBEπ
[2/17, 7:49 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Mono, OBE taada kena mengena dengan nafas. Jgn dahulu kamu pernah zikir nafas tak? OBE menghendaki menidurkan jasad dan menenang hati.
[2/17, 7:53 AM] Suharmono : mono tak pernah ikut dzikir nafas…hanya saja dulu sblm ini, mono diperjalankan setiap helaan nafas bisa dzkir/wirid otomatis..tak ada guru yg ajarkan. memang terasa nikmat/sedap di dada.
alhamdulillah dgn dzkir yg diajarkan Ustadz jauuh sekali bedanyaππ»ππ» tentraaaam
[2/17, 8:12 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Jiwa masudnya pencantuman roh dan hati (yg dulu kita istilahkan minda). Roh tanpa hati tak bisa memikir, mendengar dan melihat. Roh blurrrr!
Bila hati tenteram maka bila bercantum dengan roh maka tenteramlah jiwa itu.
[2/17, 8:17 AM] Suharjono : Asslm wr wb, apa kabar ustadz n sahabat semua semoga Ustadz n sahabat semuanya sentiasa diberikan kesehatan..aamiin. Mau tanya ustadz kalau naik (dzikrullah) n OBE [Out Of Body Experience] tidak memerlukan tenaga (power)/tidak boleh ada gerak fisik, lalu kalau memejalkan embun2 itu apa untuk membina tenaga?
[2/17, 8:21 AM] Badrol Sham: Jiwa menjadi tenteram apabila sentiasa Mengingati Allah…apabila seseorg itu telah memahami hakikat..adakah ini yg dimaksudkan “Berserah Diri”mohon penjelasan utz..
[2/17, 8:21 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Benar untuk membina tenaga ataupun itu adalah Dzikrullah yg mahu membersihkan minda kita dari sampingan-sampingan yg kurang baik yg ada dalam Minda. Sesudah itu kita akan rasa sakinah (ketenangan) tidak lagi ketegangan di dalam Minda.
[2/17, 8:23 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Berserah diri makna jangan berfikir dan sentiasa NST.
[2/17, 8:24 AM] Badrol Sham: Alhamdulillah..trima kasih utz..atas penjelasan πΉ
[2/17, 8:25 AM] Suharjono : O begitu ya ustadz, jadi untuk membina tenaga n membersihkan minda. Paham ustadz, terima kasih π
[2/17, 8:27 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Pak Har. Ingat sahaja jangan ada paksaan dan rasakan sakinah berkembang dengan sendirinya di dalam hati. Dengan itu hati menjadi tenang.
[2/17, 8:27 AM] Suharjono : Iya ustadz
[2/17, 8:29 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Kalau membina tenaga kita kena gunakan tenaga untuk menyatukan semua tenaga dalam diri kita sebelum kita dapat menguasai (control) nya.
Orang cina panggil, “Chi”
[2/17, 8:30 AM] rio : Ustadz… bagaimana dengan orang kesurupan? dalam pandangan ilmu makrifat ini, apakah orang kesurupan itu berarti di dalam jasadnya tidak ada jiwa-nya? karena jasad diambil alih oleh jin?
bagaimana membedakan orang kesurupan dengan orang yang depresi karena stress (psychological problem)?
apakah kesurupan bisa diatasi dengan tenaga batin?
[2/17, 8:30 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Pertama Rio apa benda tu kesurupan?
[2/17, 8:31 AM] rio : apa ya bahasa melayu-nya? kesurupan = trance ustadz
[2/17, 8:32 AM] rio : seperti ada jin masuk ke badan
[2/17, 8:32 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Maksudnya kerasukkan atau dirasuk?
[2/17, 8:32 AM] rio : nah iya betul ustadz
[2/17, 8:32 AM] rio : kerasukan
[2/17, 8:32 AM] rio : hihihi
[2/17, 8:36 AM] Jalil Md Hasan: Juga bolih dipangil menurun dalam perbomohan
[2/17, 8:49 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Rio, Kerasukkan yg ustaz tahu ialah apabila suatu makhluk yg ghaib masuk ke jasad mangsa dan menguasainya. Kadangkali dia masuk dan duduk di ibu-jari kaki, kadangkali di ibu-jari tangan, kadangkali di ulu hati, kasangkali di bawah lidah yg tergulung dan lain-lain tempat lagi (tapi bukan dalam jus durian itu selamat boleh hantar ke Jember). Bukan sahaja benda itu duduk dalam diri kita ditempat-tempat tertentu tapi juga dia menguasai diri kita dan membuat kita ikut segala kehendaknya.
Kerasukkan juga boleh membawa kepada kemurungan seperti orang yg kena Badi orang mati. Namun banyakkali kemurungan ini juga bersebab dari kelemahan diri kita sendiri. Seperti terasa tersangat hina dalam sesuatu seperti harga diri, nasib, rupa diri, pergaulan dll.
[2/17, 8:52 AM] rio : ustadz, kalau ada yang kerasukan, macam mana kita mengusir jin-nya ustadz? kalau saudara atau family kita ada yang kerasukan
[2/17, 8:53 AM] Mbak Puji: Kena badi = ?
[2/17, 8:57 AM] Dzulkhairi: Energi negatif dari yg mati spt mayat orang, binatang..
[2/17, 9:00 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Alhamdulillah, dengan ketetapan Dia, saya menyembuhkan mereka ini dengan memakrifatkan mereka dahulu dan selepas itu mengajar ilmu ini berterusan kpd mereka. Dengan kefahaman datang impak yg mengubah diri mereka justeru itu. Mereka menjadi lebih stabil serta kuat dari segi kebatinan mereka. Sesudah itu, saya ajar mereka Naik untuk ingat Allah swt.
Alhamdulillah, dengan kuatnya kebatinan mereka, mereka sendiri bisa menghalau ganguan yg ada di dalam.diri mereka
[2/17, 9:02 AM] rio : oh benar sekali ustadz. Kalau sudah makrifat dan bisa naik, mereka nanti bisa halau sendiri
[2/17, 9:03 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Ini alhamdulillah udah dipraktikkan di Singapura dan syukur kpd Allah swt berjaya.
[2/17, 9:03 AM] Dzulkhairi: ππ»ββ ustaz kalau dia masih dalam pengaruh jin di mana kesedaran dia kurang baik adakah diajar ilmu makrifat juga atau tunggu?
[2/17, 9:12 AM] Abdul Choliq : Alhamdulillah,…sebagai penyembuh yang ada didalam dada,…begitu kira-kira ya Ustad terimakasih
[2/17, 9:12 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Ada satu peristiwa di S’pur, setiapkali orang ini datang ke syarahan akan baring ke atas lantai dan berenang sambil berkata,” Aku bunuh kau, aku bunuh kau!”. Kita biarkan dia sekejap. Sesudah dia reda, kami dudukkan nya dikerusi dan mulaikan syarahan. Sambil bersyarah saya tujukan syarahan ini kpd jiwa orang ini yg ada dalam jasadnya. Alhamdulillah, saya dapat respond atau sambutan dari jiwanya. Setelah beberapakali dia hadir syarahan saya, alhamdulillah dia pulih sepenuhnya dan tiada ganguan lagi.
[2/17, 9:15 AM] Dzulkhairi: Ok. Jd apa yg sy faham.. Tunggu pesakit tenang, NST, ingat Allah dan ajar ilmu makrifat dgn keikhlasan dan berserah dan redha. Tq ustaz
[2/17, 9:16 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Rio, walaupun dia kerasukkan tetapi jiwanya ada di dalam jasadnya yg mahu ditolong dan dilepaskan dari makhluk yg mengangunya. Maka tunggu sebentar apabila dia tidak lagi keharuan mulai mengajar dan beritahu untuk menolongnya kerana jiwanya dengar dan mengharap.
[2/17, 9:21 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Dzul, ajar ilmunya dulu spt makrifat & keredhaan jangan ajak Naik dan NST kerana benda itu ada di dalam lagi dan pesakit belum lagi kuat. Apabila dia faham ilmu yg diajarkan baru datang impak yg menguatkan kebatinannya. Pastu baru ajar Dzikrullah dan NST
[2/17, 9:21 AM] rio : Alhamdulillah ustadz, penjelasan yang sangat penting
Catatan:
Artikel tanya jawab ini diperuntukkan bagi yang sudah memahami kajian Makrifatullah. Apabila ada diantara pembaca yang belum memahami, harap terlebih dahulu membaca SILABUS KAJIAN dan mengikuti dengan runut pembahasan satu per satu sejak awal.
KOMENTAR