Q&A: SIFAT-SIFAT ALLAH
[3/15, 5:31 AM] Yusdeka Putra:
Anak: Assalamualaikum Ayah. Anak mau bertanya tentang yang dimaksud dengan Sifat dalam: Sifat-Hakekat-Makrifat. Sifat itu apakah merujuk kepada Dzat?. Yaitu sifat-sifat yang di dzahirkan oleh Dzat?.
Sebab anak teringat dengan pertanyaan seorang Santri di Jember tempo hari yang berkenaan dengan bagaimana halnya dengan Sifat -Sifat Allah yang terkandung dalam Asmaul Husna?. Demikian pertanyaan ananda Ayahanda. Salam Ayah…
[3/15, 5:48 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Wlkm slm. Sifat-sifat manusia bisa hancur dengan hancurnya manusia itu. Kerana Allah swt berfirman maksufnya “Semua binasa yg tinggal DzatKu!”
Sifat-sifat Allah swt kita mengenalinya menerusi ilmu. Sama ada sifatNya yg kita tahu menerusi ilmu itu benar atau tidak, hanya Allah swt sahaja yg tahu. Kerana itu, ada ahli sufi mengatakan, “Aku kenal Allah menerusi Allah” atau hanya Allah swt bisa mengenal DiriNya.
Justeru itu, Sifat-sifat Allah swt yg bersandarkan ilmu akan lesap dengan lesapnya ilmu yg berkenaan. Bila masa mahu terjadi kiamat pertama, angin sepoi-sepoi akan meniup di bawah ketiak kesemua manusia maka matilah semua yg beriman dan tinggal hanya orang-orang yg tidak beriman. Di masa itu juga ilmu tentang ketuhanan (termasuk sifat-sifat kebesaran Allah swt) lesap.
Ini juga terjadi semasa Nabi Musa (as) sedang bertemu Allah swt di Bukit Thursina. Umatnya lupa akan Allah swt serta sifat-sifat KebesaranNya lalu membuat patung sapi dari emas dan menyembahnya.
Perkara tentang sifat-sifat Allah swt udah saya terangkan mungkin Rio dapat membantu?
[3/15, 5:51 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Justeru itu kita bisa mengatakan Ilmu tentang sifat-sifat Allah swt juga adalah ciptaan dan hakikatnya adalah Dzat yg wajibul wujud.
[3/15, 6:02 AM] Rio :
1. Q&A: MAKNA “ALLAHUAKBAR” DAN SEBENAR PENGERTIAN TENTANG-NYA
http ://yamasindonesia.org/qa-makna-allahuakbar-dan-sebenar-pengertian-tentang-nya/
2. Q&A: SIFAT-HAKIKAT-MAKRIFAT
http://yamasindonesia.org/qa-sifat-hakikat-makrifat/
Beberapa tanya jawab berkait sifat2 Allah.
[3/15, 7:08 AM] Rio : Ustadz, saya menyimak yang ustadz ajarkan tentang sifat-sifat. Dari pelajaran itu kami mendapatkan kepahaman bahwa:
1. Pribadi-Nya tertutup rapat. Maka sebenar-benar sifat-Nya seperti apa, tak ada yang mengetahui selain dari DIA sendiri. Seperti ustadz sering kutipkan: mula-mula hanya DIA yang ada, tak ada apapun bersama DIA.
2. Setelah DIA firman KUN, sedikit diriNya, menjadi Dzat (asal muasal / unsur) kesemua ciptaan.
Maka semua ciptaan (yang bisa dikenali) itulah “sifat”.
3. Adapun asmaul Husna. Ialah pandangan pintu depan. Asmaul husna adalah pandangan manusia memaknai kehidupan mereka (af’al Allah), lalu lewat itu Tuhan terpandang dalam sifat-sifat JAMAL dan JALAL.
Diajarkan oleh ustadz adab “pintu depan” : “jangan sungsang. Jangan menyifati Tuhan dengan sifat yg tak layak bagiNya, karena rahmatNya mendahului murkaNya”.
4. Tetapi yg selalu ustadz tekankan adalah jalan “pintu belakang”.
Maka kehidupan tak banyak ditafsirkan lewat asmaul husna. Melainkan apa jua terjadi, ada Dzat disebaliknya. Sebenar-benar persepsi hanya milik DIA.
Sehingga lewat pintu belakang, DIA tak terpandang sebagai “diabolical” kata ustadz. DIA sebagai DIA saja. Bukan DIA yang bersifat-sifat.
Wallahualam ustadz. Mohon koreksi jika tersilap
[3/15, 7:11 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Benar Rio. Di pintu belakang ngak ada apa nak diceritakan seperti melihat kertas putih di sebalik foto.
[3/15, 7:13 AM] Rio : Baik ustadz 🙏🏼
[3/15, 7:14 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Asma’ul Husna pun ilmu, Rio
[3/15, 7:16 AM] Ahmad Saifudin: Alhamdulillah, makin jleb pahamnya.
[3/15, 7:27 AM] Yusdeka Putra: Alhamdulillah, sungguh clean and clear Pak Ustadz
[3/15, 7:32 AM] Rio : Baik ustadz… “sifat-sifat binasa bersama binasanya ilmu yang membawanya” begitulah yang ustadz ajarkan.
Alhamdulillah
[3/15, 7:32 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Pak Deka, Allah swt ada berfirman maksudnya bahawa dengan perumpaan (nyamuk) ini Aku menyesatkan mereka yg bertanya kenapa Allah swt menggunakan perumpaan sebegitu?
[3/15, 7:40 AM] Yusdeka Putra: Karena nyamuk menurut kebanyakan manusia terlalu rendah dan kotor untuk dipakai untuk menceritakan kehebatan Allah. Begitukah Pak Ustadz???.
[3/15, 7:45 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Begitulah, pak Deka tetapi mereka tidak sedar disebalik yg rendah & kotor ada lautan kemuliaan & kesucian.
Catatan:
Artikel tanya jawab ini diperuntukkan bagi yang sudah memahami kajian Makrifatullah. Apabila ada diantara pembaca yang belum memahami, harap terlebih dahulu membaca SILABUS KAJIAN dan mengikuti dengan runut pembahasan satu per satu sejak awal.
Artikel terkait:
KOMENTAR