JANGANLAH KALIAN KEMBALI MENJADI BUTA

03/11/20 05.28 – Arifbillah Ustadz H. Hussein Bin Abdul Latief: Anakku Yang dirindui lagi disenangi.

Ayat,” *Aku Yang Zahir dan Yang Batin”* Ayat ini merangkumi semua sama ada yang beriman atau yang tidak beriman (kafir), tidak ada pengecualian.

Ayat,” *Kamu akan hidup mengikut Kitab ini sehingga Hari Kebangkitan.”*

Ayat ini juga merangkumi yang beriman dan yang tidak beriman (kafir).

Ayat,” *Hidup di Dunia ini hanya Senda Gurauan dan Main-main.”*

Ayat ini juga merangkumi yang beriman dan yang tidak beriman (kafir).

Kesimpulannya, semua yang zahir (yang beriman dan yang tidak beriman) mesti hidup mengikut Kitab (Takdir) masing-masing sehingga Hari Kebangkitan. Hidup di Dunia ini hanyalah Satu drama Ilahi untuk semua yang beriman dan yang tidak beriman (kafir).

Sayangnya, kebanyakan Mu’allim Syariah menganggap hanya si Kafir dan yang berdosa sahaja yang berlakun bukan mereka (mu’allim). Lalu mereka melaung-laung, “Neraka, Neraka, Syurga, Syurga, Pahala, Pahala, Dosa, Dosa, kafir, sesat, murtad, kufur, iblis, syaitan”, dengan segala kesungguhan seolah-olah mereka ini tidak berlakun. Di mata mereka semua orang kafir dan yang berkubang dengan dosa, adalah sangat jelek. Maka mereka menghukum tetapi tidak pada diri mereka. Ada yang menjadi keterlaluan langsung ngak ada kelongaran (flexibility) lalu terjerumus dalam pembunuhan, penyiksaan, terorisme, radikalisme, jihadis dll. Dan di antara mereka (Mu’allim), tercetus  Khilafiyah yang tiada kesudahannya sehingga sesama sendiri menuduh pihak yang lain kufur.

Anakku, kalian adalah Ahli Sufi dan Allah swt ada berfirman,” *”Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan  daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam”*

Anakku, ingat pesanan Ayah, Allah swt udah mengangkat hijab dari matahati kalian dan semenjak hari itu matahati kalian udah menjadi tajam maka janganlah kalian kembali menjadi buta. Kalau perlu untuk menjauhi diri dari pergolakan dalam Syariah maka ikutlah contoh Penghuni Gua Kahfi atau Khidir.

YAMAS

Yayasan Makrifatullah Sedunia (YAMAS) - Indonesia

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *