Q&A: TENTANG HATI, ROH, DAN JIWA (2)

Winanto: Maaf Ayah mau bertanya mengenai jiwa…Masa kita jaga, Roh menjelajah keseluruh jasad, apa hal tersebut bisa dikatakan bahwa masa kita jaga belum ada jiwa,? karena Roh dan Hati belum terpadu.
Jadi masa kita jaga belum ada jiwa yang tenang. Terimakasih Ayah. Wassalam

Ustadz Hussien Abd Latiff: Apabila kita tidur Hati [maksudnya hati yang halus, atau tiga serangkai minda + pendengaran + pengelihatan, bukan hati jasad fisik] turun ke dada dan bergabung dengan Roh menjadi jiwa. Lalu Allah swt pegang jiwa kita dan dengan itu kita bisa tidur.

Apabila kita bangun tidur, Allah swt lepaskan jiwa kita lalu Hati kita kembali ke kepala kita. Sesudah itu, roh (dari daerah ulu hati) mulai menjelajah keseluruh anggota kita serta bergabung dengan Hati (di kepala) maka barulah ada Jiwa.

Harap maklum, roh ibarat pesawat dan Hati ibarat pilot atau juru terbang. Tanpa pilot, pesawat ngak bisa beroperasi.

Begitu juga dengan roh tanpa Hati ia ngak bisa beroperasi kerana tiada arahan. Hanya dengan arahan dari Hati baru roh bisa beroperasi.

Kadangkali, roh tidak dapat menjelajah ke seluruh jasad kita kerana dihalang oleh syaitan. Ini dipanggil “Ditekan” atau “Sleep Paralysis”. Justeru itu, jasad kita tidak dapat bergerak. Maka kita menjerit meminta tolong namun mereka yang ada di sebelah kita tidak dapat mendengar jeritan kita kerana yang menjerit bukan Jiwa tetapi Hati. Kita hanya dapat bergerak apabila roh kita dapat. Bergabung dengan Hati kita.

Rio: Berarti. Semasa kita jaga. Itupun disebut jiwa ya ustadz?

Ustadz Hussien Abd Latiff: Apabila roh bergabung dengan Hati


Artikel terkait :


Catatan: Artikel tanya jawab ini diperuntukkan bagi yang sudah memahami kajian Makrifatullah. Apabila ada diantara pembaca yang belum memahami, harap terlebih dahulu membaca SILABUS KAJIAN dan mengikuti dengan runut pembahasan satu per satu sejak awal.

YAMAS

Yayasan Makrifatullah Sedunia (YAMAS) - Indonesia

You may also like...

1 Response

  1. Agus irianto says:

    Alhamdulillah terima kasih kepada Ustad H Hussien Bin Abdul Latiff dan terima kasih juga saya sampaikan kepada Yamas Indonesia.
    Semakin bertambah pemahaman saya mengenai kajian “Tentang Hati, Ruh dan Jiwa” yang telah dipaparkan oleh Ustad.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *