MEMAHAMI KEMBALI RASULULLAH SAW ROHMATAL LIL ALAMIN (5)

Oleh: Taufiqurrahman, S.Pd.I, M.Sy (Al-Hafidz)

Setelah memahami penjelasan yang panjang dari part 1 sampai 4, masih dalam memahami kembali Rasulullah Saw Rohmatal lil alamin.

Kita dapat memahami bahwa semua yang sudah terjadi dan yang akan terjadi di dunia sudah ditetapkan oleh Allah Swt. Karena semuanya di bawah satu kendali Sang Maha Kuasa segala-galanya. Semuanya pasti ada hikmah dan kita yakin seyakin-yakinnya (haqqul yaqin) bahwa Allah Swt adalah Maha Bijaksana. Dia tidak menciptakan sesuatu apapun sia-sia, termasuk salah satunya ada hikmah disebalik keingkaran Iblis, yang jarang sekali dibahas dan mendapatkan perhatian khusus untuk menambah keyakinan kita bahwa semuanya terbaik meski nampak dipermukaan (dzahirnya) ada madharat dan sebagian kita membencinya. Insya Allah kita akan bahas pada akhir.

Ketika kita sudah sangat faham betul hingga masuk dalam paradigma kita bahwa semua yang baik dan yang buruk itu berhikmah, maka kewajiban kita harus terus belajar dan membaca (iqro’), baca terus berulang-ulang jangan sampai jenuh serta bimbang dari sumber segala ilmu (Al Quran dan Hadits). Sekali lagi baca dan perhatikan melalui pandangan “matahati” yang bersandarkan ilmu dari apa-apa saja yang telah terjadi (dalam diri kita) dan yang telah tercipta serta memperhatikan sekeliling kita (belajar dari gejala-gejala alam semesta / kauniyah).

Semua yang sudah terjadi dan yang akan terjadi ada manfaat yang langsung bisa dirasakan dalam jangka pendek ataupun yang tidak langsung bisa dirasakan karena untuk jangka panjang anak cucu kita.

Walaupun ada madharat, kerusakan, kecacatan sekalipun dirasa oleh manusia pasti berguna sekali untuknya. Kenapa bisa demikian?
– Karena semua berhikmah
– Karena semua yang dibuatNya adalah sempurna tidak ada cacat sedikitpun dari ciptaanNya.
– Jika ada ciptaanNya tidak sempurna, cacat, tidak ada hikmah dan tidak adil atas ciptaanNya maka Dia bukan Tuhan.

Setelah memahami dengan betul-betul penjelasan diatas, maka sekarang anda seperti terlahir kembali.
Hidup dengan kesadaran yang baru karena memandang segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda dan dengan cara (metodologi) yang berbeda pula antar dulu dengan sekarang. Anda sudah lain dari diri anda yang dulu karena anda hidup di alam ketenteraman, tidak pernah curiga apalagi buruk sangka terhadap Allah Swt karena yakin Dia Maha Kuasa dan senatiasa membimbing dan selalu siap menolong anda.
Tiada kekhawatiran menghinggapi tiada ketakutan melanda, semua begitu tenang, nyaman dan tenteram karena sudut pandang anda “Semuanya Terbaik dan Tidak ada yang sia-sia. Itulah hakikat Iman (percaya kepada Allah Swt bahwa semua yang dibuatNya adalah terbaik).

Sekarang anda memandang segala sesuatu berdasarkan mata hati bersandarkan ilmu. Semua nampak lain, semua nampak tersusun sangat rapi dan saling kait mengkait, tersistem dengan sangat sempurna, sehingga tanpa sadar melelehkan air mata. Karena anda di lahirkan di dunia ini sebagai pengemban amanah, anda insya Allah dipilih untuk malahirkan dan mengantarkan anak cucu kita sebagai generasi terbaik (khoiro ummah) yang nantinya akan meneruskan “estafet” amanah yang Allah Swt pikulkan untuk sang khalifah kedepan (manusia dari golongan orang yang beriman dan beramal sholih).

Mari kita fahami kembali aspek Rasulullah Saw sebagai Rohmatal lil alamin, berikut ini;

13. Amanah.
Amanah adalah salah satu Rohmatal lil alamin Rasulullah Saw.

Tetapi sekali lagi perlu di ulang-ulang kembali, agar tidak terjadi distorsi pemahaman dalam memahami difinisi amanah.

Amanah disini tidak yang seperti difahami dan diartikan sementara ini pada arti yang sangat sempit yaitu amar makruf nahi munkar serta isti’mar fi al-ardi (memakmurkan bumi). Semua itu benar tetapi hanya sebagian kecil dari pengertian amanah itu sendiri.

Amanah yang diartikan ulama kontemporer, mujaddi (reformis), sekaligus pakar Tasawuf Jalan Nabi-nabi Arif Billah Ustadz H Hussien bin Abdul Latif adalah;

MENGEMBALIKAN IBLIS DAN SYAITAN MENYEMBAH ALLAH SWT.

Kalau kita fahami secara mendalam. Amanah ini bukan pekerjaan

yang sangat ringan dan tidak main-main, sampai-sampai langit, bumi, gunung tidak mampu memikul amanah ini.

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh (Al Ahzab:72).

Sebagian besar umat memahami bahwa iblis dan syaitan bukan “tanggung jawab” manusia.
Tidakkah terbesit pertanyaan pada diri kita?

Siapa yang akan mengembalikan mereka kembali menyembahNya?

Padahal mereka tidak di utus utusan dari golongan mereka, sebagaimana manusia?

Siapa lagi yang akan membimbing mereka kalau bukan generasi terbaik nanti (khalifah)?

Bukankah Allah tidak menciptakan Jin dan manusia kecuali untuk menyembahNya?

Sudahkah sekarang mereka Jin (Iblis dan kroninya) menyembah Allah Swt?.

Itulah rahasia dalam rahasia kenapa Allah Swt menjadikan Iblis dan kroninya dipanjangkan umurnya sampai kiamat, tujuannya cuma satu agar mereka tahu bahwa pemilihan Allah Swt kepada manusia sebagai kholifah adalah sangat-sangat tepat dan tidak keliru.  Seperti yang mereka sangka sebelumnya (lihat Al Baqoroh :30-37).

Akhirnya kebijaksanaan Allah SWT TERBUKTI.

Dengan memerangi Iblis dan kroninya serta membawa kembali Iblis dan kroninya untuk menyembah Allah Swt.

14. Pentadbiran.

Pentadbiran adalah menjelajah, menundukkan luar angkasa raya sebagaimana yang sudah dijelaskan panjang lebar sebelumnya.

Pentadbiran adalah salah satu Rohmatal lil alamin Rasulullah Saw.

Sekali lagi bahwa bumi pengertiannya tidak sempit hanya sebatas bumi yang kita tempati sekarang, tetapi termasuk angkasa raya yang sangat luas termasuk “bumi-bumi”.
Kalau generasi terbaik (kholifah) sudah difahami secara luas seperti diatas, tentunya mereka dibekali ilmu yang sangat luar biasa canggih (Globalisasi Islam, dunia menjadi masyarakat dunia menjadi Islam sehingga sistem khalifah sudah tersusun dan tertata, genome mapping, hybird embryo project, nano technology serta perangkat ilmu yang lain). Fasilitas pendukung sudah menyertainya (sudah menemukan pintu-pintu langit, menemukan jalan lurus dan jalan pintas yang ada di angkasa raya/worm hole, menjelajah serta menaklukkan angkasa raya yang sangat luas dan sangat kaya raya).
Maka kita insya Allah tidak kesulitan dalam memahami hadits Rasulullah Saw berikut;

Permusuhan hilang dan keracunan dalam apa bentuk pun menjadi biasa justru itu, kanak-kanak memasukkan tangannya ke mulut ular yang berbisa tidak mendapatkan kemudharatan (bahaya). Begitu juga kanak-kanak perempuan yang bermain dengan singa yang buas. Serigala seperti menjadi anjing menjaga kambing-kambing. Bumi dipenuhi kedamaian seperti air (yang tenang) dalam bejana. (Terjemahan Ibnu Majah Bk. 4, 808, 1993).

Para astronom menemukan banyak planet yang ada di luar angkasa yang sangat kaya sumber alamnya (SDA) seperti “diamond” (mutiara). Bahkan ukurannya lebih besar dari bumi yang kita tempati ini, lebih mencengangkan lagi ada banyak planet di luar angkasa yang mirip atau seperti saudara kembar bumi yang kita tempati ini jumlah yang baru ditemukan ada ratusan bahkan mungkin bisa lebih (seperti penjelasan sebelumnya).

Coba bayangkan kalau manusia sudah menjelajah langit dan menundukkan bumi-bumi (jumlahnya sangat banyak sekali milyaran bahkan lebih) yang sangat kaya raya tadi.

Bukankah manusia sudah tidak serakah lagi?Bukankah zakat sudah tidak berlaku lagi, karena manusia semuanya tidak ada yang miskin?
Bukankah Bumi akan dipenuhi kedamaian?

Kalau ilmu sudah sangat-sangat canggih luar biasa. Bukankah hewan buaspun akan sangat tidak berbahaya (jinak) bagi anak kecil?
Maha Benar Allah Swt dengan segala firmanNya.

Sekali lagi, pemahaman seseorang dalam memahami Al Qur’an dan Hadits akan terasa sangat sempit, rigid (kaku) dan tidak masuk akal (irasional), kalau dia tidak open minded, tidak selalu belajar (iqro’). Selalu menutup diri dengan penemuan-penemuan terkini sains, tekhnologi, astronomi dan sebagainya.
Sudah saatnya umat Islam bangkit dari ketertinggalan.
Sudah saatnya membangun paradigma cakrawala baru yang lebih luas.

Sudah saatnya umat Islam menjadi master of Civilization (garda depan penggerak perdaban).

Silahkan kunjungi pada Astronomers discover planet made of diamond pada http://sg.news.yahoo.com/astronomers-discover-planet-made-diamond Subhanallah.

15. Syafaat.

Syafaat (pertolongan) adalah salah satu Rohmatal lil alamin Rasulullah Saw.

Setiap Nabi (as) memiliki doa yang mustajab, maka setiap nabi telah menggunakan doa tersebut. Dan aku menyimpan sebagai syafaat bagi umatku, kelak di hari kiamat. Maka syafaat tersebut InsyaAllah akan didapati oleh setiap orang dari umatku yang wafat dalam keadaan tidak menyekutukan Allah ta’ala dengan suatu apapun. ( Sunan Ibnu Majah Bk.4, 1027-1028,1993).

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada tuhannya (Al Kahfi:110).

Aspek yang terakhir bagian dari Rohmatal lil Alamin Rasulullah Saw adalah akhirat.

16. Akhirat.

Akhirat adalah salah satu Rohmatal lil alamin Rasulullah Saw.
Akhirat pasti adanya, karena tidak mungkin ada awal tidak ada akhir, sebagaimana tidak mungkin ada dunia tapi tidak ada akhirat.
Akhirat wajib diimani adanya. Simak ayat berikut ini;

وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ

dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat (Al Baqarah:4)

Sekali lagi, adanya akhirat adalah salah satu Rohmatal lil alamin Rasulullah Saw, karena untuk Rasulullah Saw, Allah menciptakan yang lain (termasuk akhirat) agar sejagat lama raya yang luasnya tak kira merasakan Rahmat (kasih sayang) dari Allah Swt melalui Rasulullah Saw atas izin-Nya.

Rasulullah Saw bersabda: “akan ada rombongan dari umatku tujuh puluh ribu masuk surga tanpa hisab, bercahaya muka mereka bagaikan bulan purnama. Abu Hurairah r.a. berkata: Maka berdirilah Ukasyah bin Mihshan Al-Ashadi, lalu berkata: Ya Rasulullah doakan semoga Allah menjadikan aku dari golongan mereka. Maka Nabi Saw berdoa: Ya Allah jadikanlah dia golongan mereka. Kemudian sahabat Anshar berdiri dan berkata; Ya Rasulullah doakan semoga Allah menjadikan aku dari golongan mereka. Jawab Nabi Saw: Engkau telah didahului Ukasyah r.a (Bukhari dan Muslim).

وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ

Dan orang-orang yang beriman paling dahulu,
أُولَٰئِكَ الْمُقَرَّبُونَ

Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah.
فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ

Berada dalam jannah kenikmatan.
ثُلَّةٌ مِنَ الْأَوَّلِينَ

Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
وَقَلِيلٌ مِنَ الْآخِرِينَ

dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian ( Al Waqiah :10-14).
لِأَصْحَابِ الْيَمِينِ

(Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan,
ثُلَّةٌ مِنَ الْأَوَّلِينَ

(yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu.
وَثُلَّةٌ مِنَ الْآخِرِينَ

dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian.
(Al Waqiah:38-40).

Allah Swt akan (mengarah) Rasulullah Saw untuk membuka kitab yang ada di tangan baginda dan baginda akan membaca serta memanggil semua malaikat, nabi-nabi dan orang-orang Allah Swt. Mereka semua itu akan ada tanda (mohor/stempel) Rasulullah di dahi mereka dan di dalam kitab itu juga sudah dituliskan mereka semua mendapat surga (Gospel of Barnabas, 73,?).

Keimanan adalah mohor yang Allah Swt telah menterai Orang-orangNya dan mohor itu sudah diserahkan kepada Rasulullah Saw (Gospel of Barnabas, 114,?)

وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ ۖ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا

Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.

اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا

“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu”.

مَنِ اهْتَدَىٰ فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۗ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبْعَثَ رَسُولًا

Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.(Al Isra’:13-14).

Demikianlah 16 aspek dalam memahami kembali Rasulullah Saw Rohmatal lil alamin.

Alhamdulillah puji syukur tidak terhingga kepada Allah Swt yang telah menurunkan Rasullullah Saw sebagai Rohmatal lil alamin (kasih sayang sejagat alam raya). Shalawat serta salam tak henti-hentinya kita haturkan kepada baginda nabi Muhammad Saw, semua keluarga Rasulullah Saw dan para pengikutnya hingga akhir kehidupan, para Nabi dan Rasul, para sahabat, tabi’in, at-tabi’n tabi’in, semua orang-orang sholih dan sholihah hingga kiamat nanti serta seluruh umat baginda Nabi Muhammad Saw.

Khususnya Arif Billah Ustadz Hj Hussien bin Hj Abdul Latiff dari Singapura dan para sahabat Yamas Indonesia, Malaysia, Singapura, Australia dan sebagainya.
Semoga selalu dirahmati Allah Swt dan berjalan dalam ridho-Nya.
Amin ya Robbal Alamin.

Untuk menambah lagi keyakinan kita kepada Allah Swt bahwa semua berhikmah dan tidak ada yang sia-sia, kita bahas lagi hikmah disebalik keingkaran Iblis.
( Sumber syarahan Arif Billah Ustadz H Hussien bin Abdul Latiff, dalam tema Ujian 1-2, pada tanggal 26 November 2012 di Singapore ).

Mari kita fahami apa hikmah disebalik keingkaran Iblis.
Ada pertanyaan yang harus kita jawab pada diri kita sendiri.

Sebelum Iblis ingkar, membangkang dan enggan bersujud (respek) pada Nabi Adam As.
Apakah sebelumnya sudah di tetapkan Allah Swt di Loh Mahfuz?
Apakah sebelumnya sudah di tetapkan bahwa Iblis nantinya ingkar?
Apakah Allah tahu bahwa nantinya dia ingkar?
Jawabannya Allah sudah sangat pasti Maha Mengetahui karena semuanya sudah ditetapkan sejak KunNya termasuk keingkaran Iblis.
Yang menarik sebagian besar kita tidak sadar bahwa disebalik keingkarannya terkandung hikmah yang sangat luar biasa. Ada tiga hikmah besar disebalik keingkaran Iblis;
(1). Di turunkan para Nabi dan Rasul.
(2). Rasulullah Saw sebagai Rohmatal lil alamin.
(3). Adanya khalifah di muka bumi (dari golongan orang yang beriman dan beramal sholih).

Semua yang terjadi di dunia ini adalah “Pentas Ilahi” ada tiga (3) pelan (rencana) Allah Swt. Yaitu:
(1) Roh Rasulullah Saw
(2) Khalifah di muka bumi
(3) Keingkaran Iblis.

Perhatikanlah baik-baik tiga pelan (rencana) Allah Swt. Semuanya tersusun sangat sempurna saling kait mengkait dan satu sama lain tidaklah bisa dipisahkan, antara Roh Rasulullah Saw, Khalifah di muka bumi dan keingkaran Iblis. Apapun yang anda pandang sebagai “gerak-gerik Ilahi, semua yang nampak adalah manifestasi-Nya, Sandiwara-Nya, tidak ada yang luput dari kendali-Nya, meski sebutir atom atau yang lebih kecil lagi.

Semua begitu taat dan tunduk pada penhaturan-Nya, baik peran sebagai Rasulullah Saw, Khalifah dan Iblis.
Semuanya dibawah satu kendali besar sang Maha Pencipta atas segala sesuatu Allah Swt.
Setiap detik telah diatur Yang Maha Terbaik.
Anda tinggal mengikuti ketetapanNya.
Jadilah anak waktu setiap saat adalah “kelahiran” anda.
Setiap saat adalah yang terbaik untuk anda.
Yang mesti anda syukuri secara mutlak.

Selamat datang dalam dunia baru, dimensi baru, mindset baru. Dengan berbekal keyakinan Allah begitu sayang pada anda. Allah tidak akan mendzolimi anda. Yakinlah dengan tanpa curiga dan buruk sangka atas semua ketetapanNya. Yakinlah bahwa semua TERBAIK. Karena semua sudah beres dan sudah ditetapkan oleh Sang Maha Terbaik Allah Swt.

Sebuah renungan;
Setelah memahami penjelasan yang sangat panjang diatas dari part 1 sampai part 5; sangat penting untuk ditanyakan pada diri kita sendiri dan anda sendiri yang bisa menjawabnya.

1. Sudahkan anda tambah haqqul yakin bahwa semuanya yang terjadi berhikmah karena Allah Swt Maha Bijaksana dan Maha Kuasa atas segala sesuatu?

2. Sudah yakinkah anda bahwa semuanya sudah ditetapkan sejak KunNya sampai kiamat ke-2 dan semua ciptaan berperan sesuai dengan ketetapan-Nya?

3. Sudah yakinkah anda bahwa firman KunNya hanya satu kali saja dan semuanya sudah beres tersistem secara sempurna sejak Kun-Nya sampai kiamat ke 2 dan tidak akan mungkin ada perubshan dalam ketetapanNya?

4. Sudah yakinkah anda bahwa semua ciptaan berasal dari sedikit DzatNya dan semuanya akan kembali kepadaNya serta semuanya adalah sandiwara-Nya?

5. Sudah yakinkah anda bahwa Rasulullah Saw adalah manusia teragung?Sudahkah anda mengidolakannya dan mengambil suri tauladan darinya?

Semoga Allah Swt menjadikan kita mudah memahami Rohmatal lil alamin Rasulullah Saw.
Amin ya Robbal alamin.

Referensi:
A. Al Qur’an dan terjemahan Departemen Agama RI, 2005.

B. Ahadith.
1. Shahih Al Bukhari
2. Shahih Muslim
3. Sunan Abu Dawud
4. Sunan At Tirmidzi
5. Sunan Ibnu Majah
6. Sunan An Nas’iy
7. Al Muwatta
8. Al Hadis (Misykatul Masabih) Vol. 1-4, Karim Al Haj Maulan Fazlul, Islamic Book Service, New Delhi India (1994).

C. Kitab-kitab

  1. Hussien, bin Abdul Latiff, Daripada Hakikat kepada Makrifat, Yayasan Makrifatullah Sedunia (YAMAS) Indonesia (2015).

    2. Hussien, bin Abdul Latiff, Insfrastruktur Loh Mahfuz mengikut Rasulullah Saw semasa Mi’raj, makalah dalam sebuah seminar pada 22 Desember 2013 di Singapore.

    3. Hussien, bin Abdul Latiff, Era Globalisasi dan Arah Tujuan Umat Islam, syarahan-3 makalah dalam sebuah seminar pada 22 Agustus 2013 di Singapore.

    4. Hussien, bin Abdul Latiff, Era Globalisasi dan loh mahfuz-1, makalah dalam sebuah seminar pada 22 Agustus 2013 di Singapore.

    5. Hussien, bin Abdul Latiff, Era Globalisasi dan takdir-2, makalah dalam sebuah seminar pada 22 Agustus 2013 di Singapore.

    6. Hussien, bin Abdul Latiff, Era Globalisasi dan Arah Tujuan Umat Islam-1, makalah dalam sebuah seminar pada 22 Agustus 2013 di Singapore.

    7. Hussien, bin Abdul Latiff, Syarahan ketiga Arah Tujuan Umat Islam, makalah dalam sebuah seminar pada 22 Agustus 2013 di Singapore.

    8. Hussien, bin Abdul Latiff, syarahan pertama Makrifatullah, makalah dalam sebuah seminar pada 14 April 2013 di Singapore.

    9. Hussien, bin Abdul Latiff, Loh Mahfuz-3, makalah dalam sebuah seminar pada 19 Mei 2013 di Singapore.

    10. Hussien, bin Abdul Latiff, Liku-liku 1, makalah dalam sebuah seminar pada 14 April 2013 di Singapore.

    11. Hussien, bin Abdul Latiff, Rasulullah Saw Rohmatul Alamin, makalah dalam sebuah seminar pada 17 November 2013 di Singapore.

    12. Hussien, bin Abdul Latiff, Keredhaan, makalah dalam sebuah seminar pada 21 September 2013 di Singapore.

    13.Hussien, bin Abdul Latiff, Penyerahan 2, makalah dalam sebuah seminar pada 15 September 2013 di Singapore.

    14. Hussien, bin Abdul Latiff, Era Globalisasi dan Restu, makalah dalam sebuah seminar pada 25 Agustus 2013 di Singapore.

    15.Hussien, bin Abdul Latiff, Ujian 1-2, makalah dalam sebuah seminar pada tanggal 26 November 2012 di Singapore ).

    16. An Nasaibury, Al Quraisy, Risyalatul Qussiriyah Induk Ilmu Tasawuf, Risalah Gusti, Surabaya Indonesia (1997).

    17. Gospel of Barnabas, (?).

    18. Al Jilani, Syaikh Abdul Qadir, Sirrul Asrar, Thinker’s Library Sdn. Bhd., Selangor Malaysia (1997).

    19. Al Jilani, Syaikh Abdul Qadir, Futuh Al-Ghaib, SH. Shahzad Riaz for SH Muhammad Ashraf Publisher & Book Seller, Lahore Pakistan (1986).

    20. Al Khandahlawi, Muhammad Yusuf, Untaian Kisah Nabi dan Para Sahabat, Pustaka Nasional Pte. Ltd. Singapura (1997).

 

YAMAS

Yayasan Makrifatullah Sedunia (YAMAS) - Indonesia

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *