MEMAHAMI KEMBALI RASULULLAH SAW ROHMATAL LIL ALAMIN (4)

Oleh: Taufiqurrahman, S.Pd.I, M.Sy (Al-Hafidz)

Melanjutkan kembali pembahasan yang sangat luar biasa tentang memahami kembali Rasulullah Saw Rohmatal lil alamin.

Setelah kita memahami bagian dari Rohmatal lil Alamin Rasulullah Saw dari aspek; (4) nabi terakhir, (5) nabi sejagat, (6) adanya nabi-nabi lain, (7) setan terhalang naik ke langit, (8) lailatul qadar, (9) Demografi, (10) Pesatnya ilmu pengetahuan, pada part 3.

Kita akan melanjutkan kembali pemahaman berikutnya yaitu pada aspek; (11) fasilitas, (12) khalifah, adapu aspek (13) amanah, (14) pentadbiran, (15) Syafaah dan (16) akhirat. InsyaAllah akan dibahas pada part 5.

Semuanya masih dalam memahami Rohmatal lil alamin Rasulullah Saw, melalui syarahan (seminar) oleh ulama’ kontemporer, mujaddid (reformis) sekaligus pakar Tasawuf Jalan Nabi-nabi Arif Billah Ustadz H Hussien bin Abdul Latiff dari Singapura.

11. Kelengkapan (fasilitas).

Salah satu Rohmatal lil alamin Rasulullah Saw adalah manusia diberi Allah Swt berupa bekal ilmu (yang sudah dijelaskan panjang lebar sebelumnya pada part 3) dan segala fasilitas.

Adapun fasilitas pendukung yang diberikan Allah Swt kepada manusia sebagai khalifah di bumi, antara lain:
a). Manusia diciptakan dan disempurnakan ilmunya sesuai dengan kesiapan zaman dan keadaanya (lihat surat Al’la :2-3)
b). Manusia dilebihkan Allah atas semua makhlukNya (lihat Al Isro’:70).
c). Manusia adalah makhluk yang dimuliakan Allah Swt (lihat Al Isro’:70).
d). Segala yang dilangit dan bumi serta seisinya semuanya di mudahkan dan ditundukkan oleh Allah Swt untuk manusia (lihat Al Jasiyah:13).

Semua fasilitas yang sangat luar biasa itu, diberikan Allah Swt untuk manusia yang arahnya dalam rangka mendukungnya sebagai khalifah dan pengemban amanah.

Seperti yang kita ketahui, apapun tugas berat yang dipikul seseorang berbanding lurus dengan pemberian fasilitas yang melengkapinya. Seperti Rasul yang diberi tugas berat untuk berdakwah, juga diberi fasilitas berupa mukjizat sebagai bukti kerasulannya.

Sebagaimana khalifah yang diberi tugas berat memikul amanah yaitu mengembalikan Iblis dan kroninya menyembah Allah Swt, juga diberi fasilitas yang melengkapinya.

Perlu difahami kembali dan direkonstruksi difinisi amanah, amanah yang banyak difahami sebagian umat Islam, hanya sebatas amar makruf nahi munkar (menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat munkar) serta isti’mar fi al-Ardi (memakmurkan bumi). Sebenarnya itu semuanya benar, tetapi itu hanya bagian kecil dari pemahaman difinisi amanah itu sendiri. Terus amanah yang lebih besar itu seperti apa?
Sampai-sampai bumi, langit, gunung dan semua makhluk Allah tidak sanggup memikulnya? Hanya manusia saja yang berani memikulnya?

Kalau hanya sebatas amar makruf nahi munkar, bukankah mungkin langit, bumi, gunung dan sebagainya lebih kuat memikulnya?

Perlu diulang kembali bahwa amanah yang sangat berat sampai langit, bumi, gunung tidak mampu memikulnya adalah:
1). Perang melawan Iblis dan kroni-kroninya (setan bagian dari kroni Iblis)

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala (Fathir;6)

2). Membawa Iblis dan kroni-kroninya kembali menyembah Allah Swt.

Adapun ilmu-ilmu yang nantinya mendukung manusia untuk menaklukkan luar angkasa dan arah tujuannya perang melawan Iblis dan kroninya serta membawa mereka kembali menyembah Allah Swt, antara lain:

a). Hybird Embryo Project

Penlitian yang masih dalam proses pengembangan oleh Newcastle University, Negara Inggris yang arahnya nanti manusia bisa melihat setan, dengan metodologi rekayasa pencangkokan janin, serta mensinergikan jaringan manusia dan hewan. Apabila 0,1% genetic tubuh hewan ( hewan yang bisa melihat setan seperti ayam, srigala dan sebagainya) “serumnya” di inject-kan ke janin. Maka nantinya si janin itu, ketika lahir akan benar-bisa melihat setan, dengan merekayasa pencangkokan janin serta mensinergikan jaringan manusia dan hewan.

Bagaimana mungkin manusia akan berperang melawan Iblis dan kroninya, kalau me
lihat mereka saja tidak bisa? Inilah fasilitas (masih dalam pengembangan) yang akan diberikan Allah Swt kepada manusia sebagai khalifah di bumi kedepannya.

A hybird embryo project is a mixture of both human and animal tissue. The experiments that some British scientists want to conduct involve transferring nuclei containing DNA from human cells, such as skin cells, into animal eggs that have had almost all of their genetic information removed. The resulting cytoplasmic embryos known as admixed embryos are more than 99% human, with a small animal component, making up around 0,1%.

Two licences to create one type of hybird embryo have already been granted by the human fertilisation and embryology Authority and a team at newcastle University has successfully prodeced them ( sumber BBC News).
Adapun ayat yang menyatakan setan nantinya bisa dilihat, banyak sekali (semua ayat al Quran harus kita fahami secara komprehensif dengan berbagai alat pendukung ilmu yang selalu berkembang mengikuti masa dan zaman dan tidak hanya berkutat dengan pisau analisis ilmu ushul fiqh, balaghah, nahwu, shorof dan sebagainya dalam memahami ayat. Tetapi harus mulai open mind, keterbukaan terhadap penemuan-penemuan terkini dari berbagai pendukung ilmu lainnya seperti penemuan sains, tekhnologi, ilmu kealaman, etnografi, medis dan sebagainya agar dalam memahami ayat tidak terlalu “prematur” dan “kerdil”).

Silahkan lihat dan pelajari surat Al Baqoroh;168 & 208, Al An’am : 142, Yusuf:15, Al Isra’:53, Az Zukhruf : 62.

b). Genome mapping.

Adalah sebauh penelitian Human genetic engineering. Arahnya penyucian rohani manusia dengan mempetakan tubuh sedemikian rupa, sehingga tubuh manusia menjadi suci atau tidak lagi melakukan maksiat dan tidak cenderung melakukan hal negatif. Yang lebih dahsyat lagi manusia akan mampu menangkap dan mengamalkan pesan-pesan Ilahi (ilham) secara utuh, sehingga akan mencapai sempurnanya fungsi tubuh secara keseluruhan karena di dukung ilmu genome mapping tadi.

Pemahaman seseorang terhadap ayat al Quran tergantung kedudukan hatinya (minda). Begitu juga ilham seperti alat pemancar siaran televisi misalnya, kualitas kejernihan siaran televisi tergantung alat penangkapnya. Semakin kualitasnya bagus semakin jernih dalam menerima siaran televisi itu, begitu juga sebaliknya.

Ingat, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat melalui genome mapping (penyucian rohani).

Masih berpikir bahwa ayat al Quran itu tidak selalu up to date? Atau jangan-jangan pemahaman kita yang kurang di up date?

Atau jangan-jangan alat penangkap kita (minda) kualitasnya masih rendah, dalam menerima pemancar siaran (ilham)?
Jawabannya adalah tiga pilar agar kualitas minda kita “canggih” jernih dalam menerima ilham, yaitu melalui:
(1) Ilmu Makrifatullah,
(2) Selalu tingkatkan Ibadah,
(3) Senantiasa Ingat Allah (dzikrullah).

Genome mapping, human genetic engineering is the alteration of an individual’s genotype with the aim of choossing the phenotype of a newborn or changing the existing phenotype of a child or adult. This form og genetic engineering could help alleviate many problems, such as diabetes, cystic fibrosis, or other genetic diseases ( Sumber silahkan kunjungi, http://en. wikipedia. org/wiki/human_genetic_engineering).

Adapun ayat-ayat dalam al Quran perintah tentang penyucian rohani banyak sekali, antara lain: An Nisa’:49, An Nur:21, An Naziat:18, Abasa :3 & 7.

c). Nano Technology

Nano Technology ini adalah ilmu yang disiapkan dan “di gadang-gadang” oleh para saintis, untuk membuat “eskalator” atau “jembatan” yang menghubungkan bumi yang kita tempati ini dengan bumi-bumi (planet-planet) angkasa raya. Renungkan ayat berikut ini:

وَلَوْ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَابًا مِنَ السَّمَاءِ فَظَلُّوا فِيهِ يَعْرُجُونَ

Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari pintu-pintu langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya (Al Hijr:14).

Penelitian ini masih dikembangkan oleh Negara Jepang, yang arahnya merekayasa unsur baik atom maupun molekul (unsur yang berukuran sangat-sangat kecil/nano), Sehingga unsur benda tadi menjadi lebih kuat ( seperti tisu yang ringan dan tipis bisa menjadi lebih kuat seperti baja dengan rekayasa unsur nano tadi) atau sebaliknya kuat menjadi lebih lemah, kecil menjadi besar ataupun sebaliknya.

Kedepan arahnya ilmu ini dikembangkan lebih canggih lagi yaitu menciptakan banyak material baru, yang lebih besar dan bermacam-macam bentuknya dengan berbagai aplikasi (seperti pada film animator, star trek, transformer dan sebaginya), sehingga mendukung kumpulan molekul dan material baru dengan skala nano, ilmu ini nantinya akan berkembang sangat pesat dan merambah pada aplikasi ilmu kedokteran, elektronik, biomaterial, energi produksi.

Nano Technology (sometimes shortened to “nanotech”) is the study of manipulating matter on an atomic and molecular scale. Nano Technology is very diverse, ranging form extansions of conventional device physics to completely new approaches based upon molecular self-assembly, from developing new materials with dimensions on the nanoscale to investigating whether we can directly control matter on the atomic scale. Nano Technology my be able to create many new materials and devices with a vast range of applications, such as in medicine, elektronics, biomaterial and energy production (Sumber Http://en.wikipedia.org/wiki/nanotechnology).

d). Ilmu sekarang dan ilmu masa depan.

Manusia dengan berbagai kecanggihan ilmunya yang baru berkembang saat ini, masih dalam kategori belum seberapa bila dibandingkan dengan perkembangan ilmu di masa yang akan datang pada anak cucu kita, karena manusia pada saat ini hanya baru bisa menundukkan (menggunakan dan memanfaatkan), antara lain ;
– Binatang (renungkan surat Yasin:72), manusia dengan ilmunya mampu menundukkan dan memanfaatkan binatang, meskipun hewan buas.
– Lautan (al Hajj:65), meski manusia tidak bisa berenang dan menyelam dengan sangat lama seperti ikan, tetapi manusia dengan ilmunya menciptakan kapal dan kapal selam untuk berlayar dan menyelam sebagai manifestasi dari menundukkan lautan.
– Menundukkan angin (shaad:36), meski manusia tidak bisa terbang seperti burung, tetapi dengan pengembangan tekhnologi mereka menciptakan pesawat yang canggih dan selalu mengalami upgread setiap waktu sebagai manifestasi untuk menundukkan angin.

Yang sangat ngeri dan membuat kita terpana, yaitu perkembangan ilmu di masa depan yang akan dikembangkan anak cucu kita yang sekarang masih menjadi “PR” atau pekerjaan rumah, yang semuanya itu pasti akan terjadi di masa yang akan datang karena di isyaratkan dalam al Quran, sekaligus ini yang jarang sekali difahami oleh umat Islam, antara lain:
– Menundukkan semua yang ada di langit dan bumi serta seisinya (al Jasiah:13). Tentunya semua ini bisa

dilakukan harus dengan memakai ilmu yang sangat canggih luar biasa (sulthon) lihat surat Ar Rohman; 33 ).
– Menundukkan malam dan siang.
– Menundukkan matahari dan bulan.
– Menundukkan semua bintang atau planet-planet ( lihat semuanya dan fahami lagi pada surat An Nahl: 12).

Kesimpulannya Allah swt memberikan semua fasilitas diatas, diciptakan dan selalu disempurnakan (upgrade) ilmunya manusia sesuai dengan kesiapan zaman dan keadaannya. Semakin berjalannya zaman berbanding lurus juga semakin pesat ilmunya, semakin banyak penemuan-penemuan baru, bukan malah sebaliknya. Seperti yang difahami sementara ini.

Semuanya itu dalam rangka mendukung tugas khalifah atau pengemban amanah yang sangat berat dipikul oleh manusia yang kedepannya nanti akan memerangi Iblis dan kroninya serta membawa kembali Iblis dan kroninya untuk kembali menyembah Allah Swt dan ini tugas yang tidak main-main dan sangat luar biasa amat sangat berat.

Kita hidup di bumi ini hanya sebagai tempat pembelajaran atau batu pijakan dan “kelinci percobaan” untuk menyiapkan generasi terbaik anak cucu kita kedepan (Khalifah), yang sangat-sangat berkualitas dari sisi kekuatan iman dan kecanggihan ilmunya serta beberapa fasilitas yang mendukungnya tadi.

Sayangnya, selama ini kholifah diartikan dan difahami sangat-sangat sempit dan terbatas. Ini yang harus direkonstruksi paradigma kita. Hijrah dari pemahaman micro menjadi pemahaman macro (paradigm shift), dari closed minded menjadi open minded.

Sebagaimana juga pemahaman tentang bumi dan langit yang sementara ini, dipahami secara sangat sempit sekali, bumi hanya sebatas planet bumi ini saja. Planet-planet di angkasa raya tidak termasuk: “bumi-bumi”, sebagaimana zaman dulu yang memahami bumi seperti hamparan “tikar”. Siapkah anda dalam berhijrah pemahaman (paradigm shift)?.

Adapun berbagai macam fasilitas “jalan” yang ada di luar angkasa dan nantinya di peruntukkan dan ditundukkan untuk generasi pilihan (khalifah), antara lain:
– Ditemukannya Pintu-pintu langit (Al Hijr:14), sebagai pintu masuk sekaligus jalan-jalan pintas naik ke luar angkasa.
– Penaklukan luar angkasa (al Jasiah:13 ).
– Jalan luar angkasa yang lurus dan bengkok ( An Nahl:9), ( Adz Dzariyat: 7).
– Perintah dan anjuran menjelajah luar angkasa ( Ar Rohman:33, Al Anbiya’:32, Ghofir:64).

Sekali lagi semua ayat diatas adalah “PR” besar untuk kita (khususnya generasi Yamas Indonesia?).

Setelah memahami penjelasan diatas sudahkan anda mengalami paradigm shift dalam memandang khalifah?.

12.Khalifah
Khalifah adalah salah satu Rohmatal lil alamin Rasulullah Saw.

Disini InsyaAllah akan didapati penjelasan secara detail, yang dulunya membingungkan dan sulit difahami karena peliknya masalah-masalah ini, seperti penjelasan makna kholifah dan amanah, bagaimana proses manusia diberi ilmu dan kelengkapannya tentang penguasaan (Menundukkan) angkasa raya, penjelasan mengenai Imam Mahdi, Dajjal dan kiamat.

Semuanya sudah dibahas secara detail oleh ulama’ kontemporer, Mujaddid (reformis) sekaligus pakar Tasawuf Jalan Nabi-nabi yaitu Arif Billah Ustadz H Hussien bin Abdul Latif dalam syarahan (seminar) yang bertema “Era Globalisasi dan Arah Tujuan Umat Islam” pada tanggal 25 Agustus 2013 di Singapore. Berikut ini:

Sebelum memahami kholifah lebih detail tugas dan fungsinya, kita rekonstruksi (bangun kembali) pemahaman “alur cerita” awal mula manusia dilantik menjadi khalifah.
a). Iblis dan kroni-kroninya mempermasalahkan kebijaksanaan Allah Swt.
Skrip (alur cerita) dimulai ketika Allah Swt hendak menjadikan khalifah di bumi, kemudian Iblis dan kroninya mempertikaikan kebijaksanaan Allah SWT tersebut. Renungkan ayat berikut:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (Al Baqarah:30).

Kemudian Iblis dan kroninya mempertikaikan (tidak menerima ketetapan) Allah Swt, manusia dilantik menjadi khalifah di bumi.
Renungkanlah ayat berikut ini:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ ۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ ۚ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلًا

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (Al Kahfi:50).

Jawaban Iblis dan kroninya ketika diperintahkan Allah Swt untuk sujud terhadap sang khalifah bumi yaitu Nabi Adam As. Renungkan ayat berikut ini:

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ
ۖ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. (Al Araaf :12).

قَالَ لَمْ أَكُنْ لِأَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ

Berkata Iblis: “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk” (Al Hijr:33).

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ قَالَ أَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِينًا

Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu semua kepada Adam”, lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: “Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?” (Al Israa: 61).

b). Iblis dan kroninya diusir dari surga dan akan hidup sampai hari kiamat.

قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَنْ تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِينَ

Allah berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina”. (Al Araaf:13).

قَالَ أَنْظِرْنِي إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

Iblis menjawab: “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan”.

قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ

Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh”.(Al Araaf:14-15).

c). Iblis dan kroni-kroninya menghuni (menempati) bumi-bumi di angkasa raya.

Di sini harus kita fahami lagi, bahwa bumi tidak hanya yang kita tempati sekarang, planet-planet di angkasa raya juga termasuk bumi-bumi (al Ardh). Bahkan menurut penemuan saintis terkini bumi yang kita tempati ukurannya termasuk kecil bila dibandingkan dengan planet-planet lain seperti jupiter, Neptunus. Perlu difahami bahwa jumlah planet di luar angkasa adalah milyaran. Bahkan ada planet-planet (bumi-bumi) yang sumber daya alamnya lebih kaya dari bumi ini. Yang lebih mencengangkan lagi ada banyak planet di luar angkasa yang “mirip” atau seperti saudara kembarnya bumi yang kita tempati ini, jumlahnya ratusan bahkan mungkin bisa lebih. ( Sumber NASA, http://www.popsci.com/science/article/2011-02/kepler-telescope-exoplanet-cornocopia-more-doubling-current-cosmic-census).

Iblis dan kroninya tidak hanya menmpati bumi yang kita tempati sekarang ini, tetapi mereka menempati di angkasa raya. Karena kalau mereka menempati di bumi yang kita tempati ini tidak akan muat, mereka jumlah populasinya sangat luar biasa lebih besar dibandingkan jumlah manusia 1:9. Disamping mereka hidup hingga hari kiamat. Perhatikan hadis berikut:

Sesungguhnya Allah menciptakan malaikat dan jin juga manusia 10 bagian. Kadar (prosentase) malaikat

9 bagian, jin dan manusia 1 bagian. Allah menciptakan dari 1 bagian itu dipecahkan menjadi 10 bagian. 9 bagian darinya adalah bilangan (jumlah) jin dan hanya 2 bagian saja bilangan (jumlah) manusia. ( Harun Din, Makhluk Halus Mengikut Al Quran dan As Sunnah, 21,?).

Hadis diatas menjelaskan jumlah populasi masyarakat jin termasuk kroninya (Iblis, setan), perbandingan prosentasenya 1:9. Jadi umpama jumlah penduduk manusia yang tinggal di bumi ini berjumlah 1 milyar, maka mereka ada 9 milyar. Apa mungkin mereka hanya tinggal di bumi ini saja? Ini persepsi yang harus kita rubah, yang sebelumnya meyakini dan memahami bahwa Iblis dan kroninya hanya tinggal di bumi ini saja. Dirubah bahwa mereka juga tinggal di bumi-bumi angkasa raya karena jumlah mereka yang sangat luar biasa. Lihat penemuan NASA dalam alamat Website resminya (http://www.popsci.com/science/article/2011-02/kepler-telescope-exoplanet-cornocopia-more-doubling-current-cosmic-census).
Atau (http://www. sciencedaily.com/releases).

Dalil yang menunjukkan Iblis dan kroninya menghuni bumi-bumi angkasa raya, adalah:

وَحَفِظْنَاهَا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ رَجِيمٍ

dan Kami menjaga langit itu dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk (Al Hijr :17).

إِلَّا مَنِ اسْتَرَقَ السَّمْعَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ مُبِينٌ

kecuali syaitan yang curi mendengar percakapan ( malaikat di langit ) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. (Al Hijr:18).

d). Iblis dan kroninya menyembah Taghut dan benci kepada Allah Swt.

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).(An Nahl:36).

Siapakah Taghut itu? Di jawab pada surat An Nisa’:117. Taghut adalah setan yang durhaka.

إِنْ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ إِلَّا إِنَاثًا وَإِنْ يَدْعُونَ إِلَّا شَيْطَانًا مَرِيدًا

Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka,

لَعَنَهُ اللَّهُ ۘ وَقَالَ لَأَتَّخِذَنَّ مِنْ عِبَادِكَ نَصِيبًا مَفْرُوضًا

yang dilaknati Allah dan syaitan itu mengatakan: “Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya),(An Nisa’:117-118).

e). Manusia dijadikan Allah Swt sebagai Khalifah yang menegemban amanah.

Allah Swt menjadikan manusia sebagai khalifah, yang mengemban amanah besar yang sampai-Sampai langit, bumi, gunung dan semua makhlukNya tidak sanggup memikulnya.

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh (Al Ahzab:72).

Amanah yang diemban manusia sungguh mulia lagi sangat berat tadi, yaitu:
1. Perang melawan Iblis dan kroninya.

وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ ۚ فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan (Al Anfal:39).

Ayat ini berlaku ketika sang khalifah (manusia) sudah siap dalam ilmunya seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya ( sudah terjadi Globalisasi Islam, dunia sudah menjadi dunia Islam seperti yang dijanjikan Allah dalam Surat An Nur: 55, Hybird embrio project, Genome Mapping, Nano Technology dll.) dan sudah sangat siap dalam segi kelengkapannya (fasilitas pendukung seperti sudah menemukan pintu-pintu langit, jalan langit yang lurus dan bengkok, worm

hole dll. ) untuk menjelajah dan menundukkan angkasa raya dan perang melawan Iblis dan kroninya. Bukan perang dengan sesama manusia sendiri di bumi ini seperti yang difahami sementara ini. Ini sekaligus meluruskan kembali pemahaman ayat yang keliru dan sangat “prematur”, karena tidak semua ayat al Quran berlaku “harus” untuk sekarang tapi banyak yang berlaku untuk kedepan (futuristik)

sebagimana al Quran diturunkan untuk lintas generasi dan zaman. Yang paling penting untuk diingat kembali musuh manusia yang sebenarnya adalah Iblis dan kroninya bukan sesama manusia (lihat Fathir:6).

Bumi ini hanya sebagai “kelinci percobaan” untuk menghadapi tantangan yang lebih besar dan dahsyat yaitu menjelajah dan menundukkan angkasa raya serta berperang melawan Iblis dan kroninya untuk mengembalikan kembali mereka menyembah Allah Swt. Karena ini tugas yang sangat berat dan bukan main-main atau dongeng belaka, apa yang di informasikan Al Quran pasti terjadi (lihat Fushilat:53). Silahkan kita renungkan kembali ayat berikut ini:

وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ ۖ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِينَ

Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim (Al Baqarah:194).
Setelah memahami penjelasan diatas, masih berfikirkah kita memahaminya dengan memerangi sesama manusia? Ingat lagi, musuh kita yang sebenarnya adalah Taghut atau setan yang durhaka.

2. Membawa mereka kembali menyembah Allah Swt.
Ketika penjelasan diatas sudah difahami, maka akan terjadi paradigm shift (perubahan sudut pandang) dalam memahami ayat berikut ini:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Ad Dzariyat:56)
Pada ayat diatas jelas, bahwa Allah tidak menciptakan Jin dan manusia kecuali untuk menyembahNya. Ibnu Abbas dan Syaikh Abdul Qadir Al Jilani mentafsirkan ayat diatas dengan “Tidak-Ku jadikan Jin dan manusia kecuali untuk mengenali-Ku (Sumber Al Quraisy An Naisaibury, Risalatul Qusairiyah, 8, 1997; Syaikh Abdul Qadir Al Jilani, Sirrul Asrar, 17, 1997).

Pertanyaannya sekarang sudahkah jin termasuk Iblis dan kroninya menyembah Allah Swt atau mengenalNya (bermakrifatullah)? Apakah mereka ada utusan dari jenis kaumnya? Jawabnya yang akan membimbing mereka kembali menyembah Allah Swt adalah khalifah. Manusia (anak cucu Nabi Adam As) yang dahulu kala dipertikaikan (tidak menerima) kebijaksanaan Allah SWT dalam memilihnya sebagai khalifah di bumi, justru malah yang akan membimbingnya kembali menyembah dan mengenalkan Allah Swt. Ini rahasia dalam rahasia kenapa Allah Swt menjadikan mereka hidup hingga akhir kiamat.

Tujuannya cuma satu, yaitu:
“KEBIJAKSANAAN ALLAH SWT TERBUKTI”

قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (Al Baqarah:30).

Jika masih ada yang tidak meyakini ayat ini, maka:

فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ

Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang (An Nahl:82).

Allah Swt, bisa saja sangat mudah semuanya (Jin dan manusia) dalam mendapatkan petunjuk (Semuanya menyembaNya/beragama Islam). Tetapi Allah sudah menetapkan bahwa skrip atau alur cerita “Sandiwara Allah Swt” sudah ditetapkan seperti demikian. Renungkan kembali ayat berikut:

وَإِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكَ إِعْرَاضُهُمْ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَبْتَغِيَ نَفَقًا فِي الْأَرْضِ أَوْ سُلَّمًا فِي السَّمَاءِ فَتَأْتِيَهُمْ بِآيَةٍ ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَمَعَهُمْ عَلَى الْهُدَىٰ ۚ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْجَاهِلِينَ

Dan jika perpalingan mereka (darimu) terasa amat berat bagimu, maka jika kamu dapat membuat lobang di bumi atau tangga ke langit lalu kamu dapat mendatangkan mukjizat kepada mereka (maka buatlah). Kalau Allah menghendaki, tentu saja Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang jahil (Al An’am:35).

Peperangan besar akan terjadi antara peran protagonis (Imam Mahdi yang dibantu Nabi Isa As dan khalifah) melawan peran antagonis (Iblis dan kroninya yang dibantu Dajjal dan Juj Ma’juj). Dan peperangan besar itu tidak akan terjadi sebelum manusia dapat membuat lobang di bumi atau

tangga ke langit, semuanya ini tidak terjadi sebelum ilmu dan kelengkapannya siap sebagaimana yang sudah dijelaskan panjang lebar diatas manusia akan menjelalajah dan menundukkan luar angkasa raya .

Sebelum dibahas Imam Mahdi, Dajjal, Juj Ma’juj dan sebagainya. Kita fahami dahulu proses penaklukkan luar angkasa, antara lain:

  1. a) terjadinya globalisasi Islam, dunia menjadi masyarakat Islam setelah demografi sebagaimana penjelasan diatas.

b ). Setelah dunia menjadi dunia Islam, maka terbentuk sistem khalifah, karena hakikat manusia mencari sistem yang paling baik dan ideal.
– Sistem politik yang sebelumnya memakai sistem demokrasi, komunis, sosialis akan mencari bentuk yang lebih baik yaitu sistem politik khalifah.
– Sistem ekonomi yang sebelumnya memakai kapitalis, central plan, sosialis dan sebagainya. Akan mencari bentuk sistem yang paling baik yaitu ekonomi syariah Islam.
– Sistem tatanan sosial, yang sebelumnya sangat berantakan seperti; perzinahan, phedhophil, korupsi, kenakalan, tawuran dan sebagainya akan mencari bentuk yang lebih baik yaitu sistem sosial Islam.

– Sistem perundangan yang sebelumnya memakai civil (hukum positif) akan mencari bentuk yang lebih baik yaitu syariah; Qisas, hudud dan ta’zir.
– Sistem pendidikan yang sebelumnya memakai sistem sekuler akan mencari bentuk yang lebih baik yaitu Sistem pendidikan Islam.
– Sistem pengajaran Islam memakai tingkat kemanusian yaitu sinkronisasi penguatan Iman dan ilmu.
– Sistem mengatasi bencana alam seperti tsunami, gempa, kebakaran, banjir, tanah longsor, angin topan akan memakai ilmu yang canggih (genome mapping, Nano Technology dan sebagainya) dengan iman dan ilmu.
– Sistem mengatasi bencana non alam seperti roket meledak, kecelakaan laut, udara dan darat memakai sistem sinkronisasi iman dan ilmu.
c). Penaklukan luar angkasa terjadi setelah semuanya tadi terlewati (lihat kembali surat Al An’am:35).

Sekarang baru kita masuk pada memahami pemeran (aktor) protagonis (Imam Mahdi, Nabi Isa As dan khalifah). Serta pemeran antagonis (Iblis, Dajjal dan Juj Ma’juj) menurut al Quran dan As Sunnah.

Imam Mahdi adalah dari zuriatku dan dia mempunyai dahi yang luas dan hidung mancung. Dia akan mengisikan dunia ini dengan keadilan dan keseksamaan (persamaan hak) sebagaimana sebelum ini dunia tertindas dan ditakbir (dikuasai) dengan kuku-besi. Dia akan mentakbir dunia ini selama tujuh tahun. (Sunan Abu Dawud Bk 3, 1191, 1990).

Akan ada seorang khalifah di akhir-akhir zaman umatku yang akan memberi kemewahan tanpa berkira. Dia adalah Imam Mahdi. (Sunan Ibnu Majah Bk. 4, 820, 1993).

Ketika ia dalam keadaan demikian, mendadak Allah mengutus Al Masih putera Maryam. Kemudian beliau mencari Dajjal dan menemukannya di Babu Ludd (daerah dekat Baitul Muqoddas) lalu membunuhnya. ( Shahih Muslim Bk.4, 954, 1994).

Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Al Maidah:3).

Mengenai penjelasan khalifah sudah dijelaskan panjang lebar diatas.

Dan Dialah yang menjadikan kamu khalifah (penguasa-penguasa) di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Al An’am:165).

Dajjal dan Juj Ma’juj menurut al Quran dan As Sunnah.

Tidak satu nabi pun melainkan pasti sudah memperingatkan kaumnya terhadap pendusta yang buta sebelah. Ingat, sesungguhnya dia (Dajjal) itu buta sebelah sedang Tuhanmu tidak buta sebelah, dan diantara kedua matanya tertulis kaaf’ fa’ ra’ (TERJEMAHAN Sahih Muslim Bk 4, 949, 1994).

Sesungguhnya tidak ada seorang Nabi setelah nabi Nuh melainkan telah memperingatkan kepada umatnya tentang datangnya Dajjal dan sesungguhnya aku memperingatkan kepadamu. (TERJEMAHAN Sunan Tirmidzi, Bk 3, 724, 1993).

Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.(An Nisa:76).

Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?”(Al Kahfi:94).

حَتَّىٰ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ

Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.(Al Anbiya’:96).

Perhatikan ayat diatas, setelah memahami manusia akan menjelajah luar angkasa, masihkah kita memahami ayat diatas secara sempit? maksud “turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi”?.

Kalau ilmu sudah sangat canggih masihkah ragu bahwa mereka turun dengan sangat cepat?
Bukankah luar angkasa itu tem

pat yang sangat tinggi?
Ini sekaligus meluruskan kembali kekeliruan memahami bahwa Dajjal dan Juj Ma’juj tinggal di bumi ini, tetapi mereka menempati bumi-bumi di angkasa raya.

Penting terus diingatkan kembali bahwa Al Quran ayat-ayatnya tetap (permanen) dan selalu dijaga orisinilitasnya karena di hafal ribuan masyarakat Islam di seantero dunia. Tetapi pemahamannya (interpretasi) selalu berkembang (dinamis) sesuai dengan masa dan zaman karena IlmuNYA ALLAH Swt meliputi segala sesuatu.

Kita sekarang di fasa 3.6 (penjelasan tentang fasa. Lebih jelasnya silahkan kunjungi website resmi Yamas Indonesia; www.yamasindonesia.org
dan www.gnosticman.org).

Keadaan ketika sang khalifah (manusia) sudah menaklukkan angkasa raya (Masa perjumpaan bumi-bumi di langit), ini terjadi pada fasa 4, (Sumber syarahan Arif Billah Ustaz Hj. Hussien bin Hj. Abdul Latiff, tema “Loh Mahfuz-3”, pada tanggal 19 Mei 2013)
antara lain;

  1. Kediaman (Ketenteraman) terjadi karena manusia sudah menundukkan bumi-bumi angkasa raya yang kaya raya (An Nahl:12). Lihat juga http://www. sciencedaily.com.
    2. Kekayaan berlimpah akan terjadi karena rizki Allah dilimpahkan dengan sudah menundukkan angkasa raya yang tentunya lebih kaya sumber daya alamnya dibandingkan bumi yang kita tempati ini dan lebih banyak pilihannya untuk menempati bumi mana di angkasa yang ingin ditempati. Lihat Ghafir:13, al Jasiah:10, adz Dzatiyat:22.Beliau (Imam Mahdi ) membatalkan zakat dan sedeqah karena harta berlimpahan banyaknya (TERJEMAHAN Ibnu Majah Bk.4, 808, 1993).

    3. Keamanan
    Permusuhan hilang dan keracunan dalam bentuk apapun menjadi biasa (TERJEMAHAN Ibnu Majah Bk 4,808, 1993).

    Keluarnya binatang dari perut bumi. Binatang ini akan memanggil nama-nama manusia melalui belalai mereka kemudian akan tinggal bersama-sama kalian hingga seseorang membeli unta lalu ada orang yang bertanya kepadanya, “kamu beli dari siapa? Orang tersebut akan menjawab, “aku membeli nya dari salah satu binatang yang bermuncung (H.R Ahmad 5/268, Syeik Mutawali Sya”rawi, kemunculan Nabi Isa As, Imam Mahdi & Dajjal, 156,?).

    4. Perundangan (Syariah ditegakkan sepenuhnya). Lihat al Maidah:45 dan 48, al Hajj:67.
    5. Dajjal mulai muncul.

    Dajjal tidak boleh masuk Madinah dan Mekkah (Shahih Muslim Bk.4, 937,1994)

    Dajjal tidak boleh mempunyai anak, (Shahih Muslim Bk.4,936 1994)

    Ingat, Dajjal itu buta matanya sebelah dan matanya seperti buah anggur yang menyembul,(Shahih Muslim Bk 4,949,1994)

    Di antara kedua matanya tertulis “kaf, fa, ra”. ( Shahih Muslim Bk.4,949,1994)

    Lebat rambutnya (Shahih Muslim Bk.4,936,1994).

    6. Turun Yajuj Majuj. Lihat Al Anbiya:96,

    Kemudian Nabiyullah Isa As dan sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah Swt, maka Allah mengirim ulat ke tengkuk mereka (Ya’juj dan Ma’juj) sehingga mereka semua mati seperti matinya satu jiwa (Shahih Muslim Bk.4, 954, 1994).

    Nabiyullah Isa dan sahabat-sahabatnya mendapatkan setiap tempat berbau busuk, anyir dan darah dari bangkai (Ya’juj dan Ma’juj) itu lalu mereka berdoa kepada Allah, maka Allah mengirim burung seperti unta yang panjang lehernya. Lalu burung-burung itu membuang bangkai-bangkai itu disuatu tempat yang ditetapkan oleh Allah Swt (TERJEMAHAN Ibnu Majah Bk.4, 796, 1993).

    7. Turun Nabi Isa As.
    Dia (Isa) menjadi imam kalian dengan menggunakan kitab Tuhan kalian TabarKa wa ta”ala (Al Quran) dan Sunnah Nabi kalian Muhammad Saw (Shahih Muslim Bk.1, 178, 1994).

    Demi Dzat yang menguasai diriku!, sungguh telah dekat waktunya Isa bin Maryam turun pada kalian untuk menjadi hakim yang adil dan hakim yang tidak berat sebelah. Dia akan mematahkan salib, membunuh babi dan tidak menerima upeti. Dam harta melimpah sehingga tidak seorangpun menerimanya (Shahih Muslim Bk.1, 175, 1994).

    Adapun pada fasa 5-6; terjadi:
    a). Kiamat. Lihatlah An Nahl:77, al Araaf:187, al Anbiya;197.
    Ketika mereka dalam keadaan demikian, Allah mengirim angin yang harum yang bertiup dibawah ketiak mereka lalu mencabut nyawa setiap orang mukmin dan muslim dan yang tersisa adalah orang-orang jahat yang melakukan persetubuhan seperti keledai ( bersetubuh dihadapan umum tanp

a rasa malu), maka pada masa itulah kiamat terjadi (Shahih Muslim Bk.4, 954, 1994).
b). Pada fasa 6; terjadi hari kegelapan. Lihat Ar Rohman; 26-27.

Waktu antara dua tiupan sangkakala itu empat puluh (Shahih Muslim Bk.4,990, 1994).

Akan ada kegelapan selama 40 ribu tahun (Gospel of Barnabas, 70,?).

c). Terjadinya Hari kebangkitan. Lihat Ibrahim:48, az Zumar:68).

d). Terjadinya Hari Hisab. Lihat Ar Rohman:31, al Waqiah:10-14, al Isra:13, al Insyiraq;6-7, al Haqqah:25.

e). Surga dan Neraka. Lihat Hud:105-108.
f). Syafaat Rasulullah Saw. Lihat al Baqarah; 255,
g) Sungai Pemulihan. Lihat al Anbiya’:47,

Tengoklah siapa saja yang kamu dapati di dalam hatinya iman walaupun seberat sebiji sawi maka keluarkanlah. Lalu mereka dikeluarkan dari neraka…mereka dilemparkan sungai yang disebut kehidupan (Shahih Muslim Bk.1, 249-250, 1994).

h) Rencana baru?
وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ ۖ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ

Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.(Hud:108).
Bersambung…..pada part 5.

 

YAMAS

Yayasan Makrifatullah Sedunia (YAMAS) - Indonesia

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *