Q&A: TENTANG KEWUJUDAN?

[2/9, 1:35 AM] Sri Puji Astuti: Ahmad Syaifudin:
Ass wr wb.

Bu saya ada pertanyaan di bawah ini mohon di sampaikan kepada ustad Hussein. Terimakasih
Wass wr wb

Ass wr wb
Ustad Hussein, yang dirahmati Allah.

Ijinkan saya bertanya dengan uraian sebagai berikut:

Sebuah kapal diam diatas lautan lepas dengan tali yang menghubungkannya dengan seorang penyelam yang sampai didasar lautan adalah gambaran seorang yang sudah lebur.

Tali itu adalah rasa, yang sesungguhnya menunjukkan bahwa sejauh jauhnya saya masuk mendekati lebur namun masih bisa melihat mendengar dan berfikir tentang keadaan saya.

Lebur bagi saya sudah tidak “mengakui keberadaan diri maupun ada kemilikan”. Dalam shalat misalnya saya sudah sadar dan tidak lagi mengakui kebearadaan diri maupun amal perbuatan shalat, semuanya adalah dari Allah dan sadar serta mengakui bahwa sesungguhnya saya dan semua disekitar saya tidaklah wujud, namun saya masih bisa merasakan berdoa mensucikan memuji dan rukuk sujud menghormatiNya

Benarkah uraian pernyataan saya ustad? Mohon penjelasan ustad The Handsome One.

Wass wr wb.

[2/9, 2:00 AM] Ustadz Hussien: Huraiannya lihat sahaja kpd Rasulullah saw. Baginda tentu faham maksud ayat, “(Muhammad)Bukan kau yg membunuh, yg membunuh adalah Aku.”[1]

Namun tetap baginda shalat sehingga kaki baginda bengkak. Bila ditanya mengapa mesti baginda shalat sampai begitu bila baginda tahu baginda wafat akan masuk syurga. Baginda jawab, “Tidak bolehkah aku menjadi hamba Allah swt.”

Justeru itu walaupun sudah tahu rahsiaNya, namun hendaklah kita hidup macam.biasa.

[2/9, 2:06 AM] Sri Puji Astuti: Terimakasih Ustadz.

[2/9, 2:06 AM] Badrol Sham: Assalamualaikum utz..sy Badrol Sham…bagaimana utk memahami ttg hakikat HAMBA ustadz..adakah bila seseorg itu memahami bahawasannya dirinya tidak wujud..yakni yang sentiasa berserah diri..mohon pencerahan ustadz..assalamualaikum

[2/9, 2:25 AM] Ustadz Hussien: Contoh manusia dan peringkat iman mereka:

Ada 3 orang (A, B & C) berdiri di tepi pantai dan pada masa itu ada orang menjerit di air laut di hadapan mereka meminta tolong.

A terjun ke air laut itu untuk menolong orang itu.
B pula berdiri diam tidak buat apa-apa. Bila ditanya kenapa dia tidak beri pertolongan maka barulah diketahui yang dia ini buta tidak dapat melihat apa-apa pun. Orang ini seperti Nabi Yakub (as).
C juga berdiri diam tidak memberi pertolongan. Bila ditanya kenapa ia begitu baru diketahui dia ini pekak tidak mendengar apa-apa pun kerana itu tidak menolong. Orang in seperti Hidir.
Untuk berada di peringkat B sudah tiada lagi “seseorang itu”; “memahami”; “dirinya”. Kerana orang dalam.peringkat buta kpd segala-galanya.

Mereka yang dalam peringkat C, mereka tidak akan berbuat sesuatu selagi tiada arahan daripada Ilahi.

[2/9, 2:29 AM] β€ͺAhmad Saifudin: Alhamdulillah insaAllah faham Ustad.

[2/9, 2:30 AM] Sri Puji Astuti: Alhamdulillah. In Syaa Allah faham Ustadz. Terimakasih


 

Pertanyaan yang semakna

[2/12, 8:53 AM] Rozi Jogja: Kadang saya merasakan, semakin banyak kita bertanya semakin jauh kita dari ke-TIDAKADA-an Dan semakin menambah daya lebih terhadap KEWUJUDAAN. Hatta status ini dibuat. Maka hal yang lebih sulit bagi saya adalah prinsip JAHIT dan BERKEMAS IBADAH. .. wallhu a,lam

[2/12, 9:32 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Aslkm semua. Faozi yg utama jangan berfikir. Untuk mencapai keadaan ini mesti melatih diri untuk NST dan hidup macam biasa. Lama-lama kamu bisa ROC langsung terJahit dan Minda tidak bermasalah dzikrullah.

[2/12, 11:48 AM] Abdul Choliq S. I: Dilajoni mawon pak Rosi,…insyaallah dugi panggenan,…

[2/12, 11:49 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Tuti tolong, ngak faham saya!

[2/12, 11:50 AM] Abdul Choliq S. I: Dilakoni/diamalkan saja pak Rosi ilmu yang sudah didapat insyaallah sampai tujuan,…ada mata lihat,…ada telinga dengar,..ada mulut diam,…hidup seperti biasa,..dzikrullah senantiasa,…

[2/12, 12:18 PM] Mbak Puji: Dijalani saja…In Syaa Allah sampai tujuan. Itu maksudnya Ustadz. Itu bahasa jawa. πŸ˜€

[2/12, 12:25 PM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Dijaloni mawon Yasin, insya-Allah dugi panggenan.

[2/12, 12:26 PM] Efendy Yasin S, I: πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„

Luar biasa ustadz pun bisa berbahasa jawa … betul sekali itu Ustadz πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»

Matur suwun Ustadz πŸ˜ŠπŸ˜πŸ‘πŸ»

 


Catatan:

Artikel tanya jawab ini diperuntukkan bagi yang sudah memahami kajian Makrifatullah. Apabila ada diantara pembaca yang belum memahami, harap terlebih dahulu membaca SILABUS KAJIAN dan mengikuti dengan runut pembahasan satu per satu sejak awal.

[1]Β (QS Al-Anfal : 17)

YAMAS

Yayasan Makrifatullah Sedunia (YAMAS) - Indonesia

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *