Q&A: PENGALAMAN RUHANI : NAIK TIDAK TURUN-TURUN (NTT)
3/10/17, 8:27 AM – Suharmono : Assalamu’alaikum Ustadz, bbrp waktu lalu, mono seperti ditunjukan/dipahamkan makna dari “khalifah”.
betapa besar kasih sayangNYA pada kita..😭😭😭
kekuasaan/tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita seolah tak terbatas…apa yang ada di bumi dan langit seolah “tunduk” kepada kita..
meyadari itu mono jadi takut sendiri…takut akan melampuai batas.
bbrp hari menangis…dan bila na cerita inipun tak kuasa air mata meleleh..
apakah itu gegaran? benarkah kepahaman mengenai “khalifah” yang sampai kepada mono itu.
tkasih Ustadz🙏🏻🙏🏻
3/10/17, 9:47 AM – Ustadz Hussien Abd Latiff: Benar, Mono! Kalau nangis selalu bererti sentiasa NTT (Naik Tidak Turun). Sekali-kali turun minum jus durian dengan ustaz, OK!
3/10/17, 9:57 AM – Mujiburrahman: Subhanallah 🤐🤐🤐
3/10/17, 9:57 AM – Mujiburrahman: Mujib jg mau jus durian ustadz😂😂
3/10/17, 10:13 AM – Suharmono : siyap Ustadz🙏🏻
3/10/17, 10:15 AM – Ustadz Hussien Abd Latiff: Nanti di seminar hari ke2 insya-Allah akan diterangkan lebih mendalam NTT.
3/10/17, 10:16 AM – Ibu Elsy: Nggiih ustadz…. in syaa Allah paham…
sami’na wa atha’na…
3/10/17, 10:26 AM – Ustadz Hussien Abd Latiff:
Anak: Boleh beri contoh yg boleh saya senang memahaminya berkenaan Naik.
Ayah: Anakku, ibaratkan minda [1] itu lantai kedua dan di bawahnya lantai pertama. Naik berlaku apabila kamu menumpukan segala perhatian dari lantai satu ke lantai kedua. Dan kalau kamu teruskan kamu akan merasakan kamu udah di lantai ke 2 justeru itu ROC lah kamu sambil Dzikrullah.
Jangan ikut mereka spt Buddhist, Yoga dll, yg udah sampai ke lantai ke 2 lalu ROC dalam.kekosongan kerana ini akan menjemput dampingan mahu berkenalan dengan kamu dan akhir kamu akan jadi Dukun, Mistik dan sebagainya.
Ingat anakku!
Anak: Ingat Ayah!
[1] Mengenai “minda” Menurut Imam Ghazali, “Qalb” merujuk kepada minda [akal] dan bahwa fungsi mengingat adalah dengan minda bukan jantung. Imam Ghazali, Keajaiban hati, 5 (1979); Ihya Ilumiddin Bk. 4, 10 (1981).
Catatan:
Artikel tanya jawab ini diperuntukkan bagi yang sudah memahami kajian Makrifatullah. Apabila ada diantara pembaca yang belum memahami, harap terlebih dahulu membaca SILABUS KAJIAN dan mengikuti dengan runut pembahasan satu per satu sejak awal.
Artikel Terkait:
- DZIKRULLAH
- Q&A: OBROLAN MENGENAI MINDA, INGAT, DAN “NAIK”
- Q&A: JASAD DI PASAR, MINDA INGAT ALLAH
- Q&A: NAIK SERAH DAN TUNGGU
- Q&A: “NAIK” YANG TANPA SUARA
- Q&A: NAIK TERUS DUDUK?
KOMENTAR