Q&A: PANDUAN AGAR TAK MENSYIRIKKAN ALLAH DALAM IBADAH (2)

[3/23, 4:17 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff:

Ayah: Anakku, ada 2 perkara untuk kamu meniliti:
1. Ahmad bershalat mewajahkan gurunya. [Praktik menghadirkan wajah guru saat beribadah, ini disebut “rabithah mursyid”, dipraktekkan pada segolongan pengamal tarikat, praktik ini ditolak oleh syariat] [1]

2. Kadir bershalat tetapi macam-macam berhala masuk dalam mindanya [Banyak lintasan fikiran, gangguan dalam fikiran].

Adakah kedua-dua melakukan syirik? Kalau bukan syirik maka apa.keadaannya itu dinamakan.

[3/23, 4:37 AM] Masturah:
1. Syirik mewajahkan guru itu Rabitah..
2.Tidak syirik.. Itu hanya gangguan tetapi kadir tetap solat..
Harap ustaz perbetulkan sekira salah jawapan sy tu..
Makaseh ustaz.. 🙏

[3/23, 4:39 AM] Yusdeka Putra:
Ahmad Syirik besar. Karena sengaja memasukkan wajah gurunya ke mindanya.
Kadir boleh jadi tidak syirik kalau masuknya berhala kemindanya itu dibawa oleh syaitan. Boleh jadi kadir juga syirik karena dia tidak mengingat Allah saat shalat itu.

[3/23, 4:40 AM] Sahry Ramadhan: Kita diperintahkah shalat untuk mengingati Allah SWT, shalatnya no.1 dan 2 perilakunya dan gerakannya shalat tapi tujuannya tidak mengingati Allah SWT, maka lalailah shalatnya karena mengingati selain DIA. Sedangkan mengingati Allah SWT adalah “kosong”, karena Allah SWT tidak serupa, tidak seumpama, tidak berwarna dan tidak ada sesuatupun yang bisa disamakan dengan DIA.

[3/23, 4:42 AM] Samsiah: Kedua2 nye syirik kasar kerana Allah tak serupa tak seumpama.Dia tidak dapat di capai oleh penglihatan mata ok tak ustaz.🌹🌹✌

[3/23, 4:51 AM] ‪Zaiton‬: Alhamdulilah.salam semuanya. Pertama dia mewajahkan gurunya iaitu rabitah.

Kedua dia tidak nafi dan istibat.(nafikan patung dan istibat yg ada hanya Allah yg tak serupe dan tak seumpama.)maaf ustaz klu salah.

[3/23, 4:51 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff:

Ayah: Anakku, yang (1) itu syirik akbar (besar) kerana sengaja ingat yg lain daripada Allah swt dalam shalat. Praktis ini dipanggil “Rabitah”. Udah difatwakan sesat oleh Majlis Fatwa Malaysia.

Keadaan (2) tidak syirik kerana gambaran berhala masuk ke minda bukan disengajakan [Lintasan fikiran bukan dihadirkan, melainkan datang dengan sendirinya]. Maka hendaklah di hindarkan, kalau tidak ia tidak akan dapat kekhusyukan dalam shalatnya.

Satu cara menghindarkan nya ialah mata hati jangan naik tetapi lihat ke bawah. Teruskan shalatnya.


[1] M Zain Abdullah, Tasawuf Dan Zikir,89 (1995).

Catatan:

Artikel tanya jawab ini diperuntukkan bagi yang sudah memahami kajian Makrifatullah. Apabila ada diantara pembaca yang belum memahami, harap terlebih dahulu membaca SILABUS KAJIAN dan mengikuti dengan runut pembahasan satu per satu sejak awal.

Artikel terkait:

YAMAS

Yayasan Makrifatullah Sedunia (YAMAS) - Indonesia

You may also like...

5 Responses

  1. Ahmad Jamil B.Ariffin says:

    Mohon pertanyaan ya ustad..ustad ada bicara satu cara menghindarkan
    lintasan fikiran yg datang dalam shalat iaitu mata hati jangan naik tetapi lihat ke bawah dan teruskan shalat.disini apa yang berlaku kita ngak ada kekhusyukan lagi kerna bisa melayani lintasan fikiran lagi.
    bagaimana caranya ya ustad untuk kita bisa menyekat terus lintasan ini dari memasuki minda kita semasa shalat..makasih ustad..pak admin..

    • YAMAS says:

      Pak Ahmad, untuk pertanyaan yang ini admin tuliskan saja ya. Karena kebetulan kemarin admin pun bertanya hal yang sama pada ustadz. Dan jawaban beliau sebagai berikut.

      ***
      matahati bukan mata [bukan mata fisik] yg lihat ke bawah. Seperti dikatakan matahati lihat menerusi gambaran dan mata memandang menerusi penglihatan. Apabila matahati turun ke bawah jangan ada gambaran.
      ***

      Ringkasnya Pak Ahmad, dari yang kami rangkum lewat pengajaran beliau, saat sholat (dan bisa juga kita terapkan saat “naik” dzikrullah di luar sholat); jika banyak lintasan fikiran, mata hati jangan dulu dinaikkan dan pandang ke dalam minda. karena saat itu sedang banyak gangguan di dalam minda. Melainkan, mata hati turunkan saja pandang ke bawah. Tunggu sampai lintasan fikiran mereda, setelah reda, baru naikkan kembali mata hati ke atas.

      agak teknis memang bahasan ini.

      semoga bermanfaat Pak.

  2. Ahmad Jamil B.Ariffin says:

    Ya..pak admin..makasih banyak atas kongsi jawapan.makasih.

  3. Ahmad Jamil B.Ariffin says:

    Akan saya praktiskan dalam shalat bila ada lintasan ini..sangat memanfaat..ngak ada ustad yang bisa ajarin teknisnya ini..syukur sy diketemukan dgn ustad TH1..dan ikuti syarahanya langsung dipraktiskan..Alhamdulillah..amin..makasih pk Admin..

    • YAMAS says:

      sama-sama Pak Ahmad…. salam persaudaraan. Jika ada pertanyaan, silakan ajukan disini. Kalau belum pernah kita bahas, akan kita sampaikan pada Ustadz insyaAllah.

Leave a Reply to YAMAS Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *