Q&A: OBROLAN MENGENAI MINDA, INGAT, DAN “NAIK”

[3/2, 11:58 PM] Winanto: Ustadz, mengingat durian…. nampak di minda [1] ada durian.
Tanya Ustadz apakah yg melihat durian adalah minda? Terimakasih..

[3/3, 12:10 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Winanto, manusia biasa (tidak gila) tetapi buta maka yg melihat durian Mindanya ke?

[3/3, 12:11 AM] Winanto: Kemudian tumpukan atau arahkan pandangan mata hati ke minda…. Ustadz apakah itu yg disebut dg naik? Maaf pertanyaannya sangat dasar…

[3/3, 12:12 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Itu pada permulaan aje selepas itu menjadi automatis (NST)

[3/3, 12:20 AM] Winanto: Terimakasih Ustadz…

Ustadz pada saat mata hati ditumpukan ke minda, apakah matahati melihat minda?

Ustadz mengingat dg naik itu apa berbeda?

[3/3, 12:26 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Winanto, satu soalan ust mahu tanya – kamu ada masuk seminar ke? Kerana kalau kamu udah masuk seminar semua yg kamu tanya udah diperjelaskan dengan terperinci dan juga dilatih.

[3/3, 1:43 AM] Winanto: Ya Ustadz, saya pernah mengikuti sarahan Ustadz 3 x…. tapi saya masih bingung tentang “mengingat”, “naik”….. apakah sama atau beda?

[3/3, 2:18 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff:

(1) Ingat tak semestinya Naik. Contoh, kita ingatkan Allah, atau kucing kita atau anak kita dan sebagainya.

Naik berlaku apabila kita mahu berhubung langsung dengan Allah swt yang kita ingat seperti semasa kita berdoa, ” Ya Allah selamatkan aku dan keluargaku di dunia dan di akhirat.” Di sini kita tujukan doa ini kpd Allah swt yang kita ingat dalam Minda kita. Ini yang dikatakan Naik.

Kita buat begitu kerana firmanNya bahawa kalau kita ingat Dia, Dia akan ingat kita. Dan Rasulullah saw ada bersabda kalau kita datang kpd Allah sejengkal, Dia akan datang sehasta dan kalau kita datang sehasta, Dia akan datang sedepa dan kalau kita datang sedepa, Dia akan datang lebih cepat dari itu.

Naik juga dikatakan “rujuk” kpd Allah (Nabi Ayub as) atau “menceritakan” kpd Allah (Nabi Yakub as).

(2) Yang melihat adalah matahati menerusi mata. Minda hanya boleh.mengingat. Gambaran dalam Minda adalah gambaran yg dilihat oleh matahati menerusi mata lalu gambar itu tersemat di dalam Minda. Kerana itu orang buta yg tidak boleh melihat apapun gambar kerana matahati tidak dapat berfungsi menerusi mata yg sudah buta. Dengan itu, tiada gambaran dalam Mindanya. Contoh, seorang orang buta selalu dengar tapi tak pernah melihat the Hensem No.1 maka dalam Mindanya tidak ada gambaran the Hensem No.1

Harap penjelasan di atas dapat membantu Pak Winanto

[3/3, 3:03 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Pak Winanto. Apabila kita naik, kita tumpukan matahati kita ke dalam Minda yang ada ingatan Allah untuk berhubung langsung dengan Allah swt.

Ada setengah-setengah kumpulan mereka naik menerusi Lidah menongkat Langit. Itu bukan cara kita.

[3/3, 3:28 AM] Ibu Elsy: Jadi ingat lidah.. yaaa ustadz… gagal ingat Allah…
Hehe…
Ingat saja… kan…
cara2 lama terdahulu kala dg bantuan alat2 tubuh
Jadi…
Tanpa bantuan lidah… tanpa mata terbalik… tanpa pengatur nafas.. tanpa lafadz…
Betul kah ustadz… ?

[3/3, 3:30 AM] Ibu Elsy: Kecuali yg lidah nya panjang.. tanpa sengaja menyentuh langit2… 🙈

[3/3, 3:30 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Benar

[3/3, 5:58 AM] Winanto: Terimakasih Ustadz…. terjawab sudah semua pertanyaan saya. Walau sebelumnya malu utk menyampaikan pertanyaan tsb karena maaf pertanyaan saya sangat sederhana… sekali lagi terimakasih Ustadz N-1…


Catatan:

Artikel tanya jawab ini diperuntukkan bagi yang sudah memahami kajian Makrifatullah. Apabila ada diantara pembaca yang belum memahami, harap terlebih dahulu membaca SILABUS KAJIAN dan mengikuti dengan runut pembahasan satu per satu sejak awal.

[1] Mengenai “minda” Menurut Imam Ghazali, “Qalb” merujuk kepada minda [akal] dan bahwa fungsi mengingat adalah dengan minda bukan jantung. Imam Ghazali, Keajaiban hati, 5 (1979); Ihya Ilumiddin Bk. 4, 10 (1981).

Artikel terkait dengan bahasan ini:

YAMAS

Yayasan Makrifatullah Sedunia (YAMAS) - Indonesia

You may also like...

3 Responses

  1. Rusdianto says:

    Assalamualaikum Ustadz,

    Apakah boleh saya melakukan dzikrullah, naik dan ROC sesuai petunjuk ustdaz yang di syarahan dzikrullah dan pandangan matahati? atau saya harus dibimibing langsung oleh ustadz? Sementara saya berada jauh di Bima dan juga terkendala biaya untuk hadir di seminar.

    Dengan petunjuk di youtube alhamdulillah saya memperoleh hidayah dan nikmat dzikir dan naik tersebut.

    • YAMAS says:

      insyaAllah akan kita sampaikan pertanyaannya ke ustadz, Pak Rusdianto. harap menunggu jawabannya, karena sekarang ustadz sedang menuju Palembang untuk seminar

    • YAMAS says:

      berikut jawaban ustadz Hussien : [3/9, 7:37 PM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Rusdianto, kalau kamu bisa Dzikrullah & Naik serta ROC silakan. Tetapi kalau ada masalah harus berjumpa ustaz atau sahabat- sahabat yg dapat menolong. Kalau dijemput wisata di tempat kamu insya-Allah ustaz dan sahabat-sahabat bisa ke sana. Kalau mahu, bisa menghubungi emak Tuti. Rio bisa membantu kamu untuk menghubungi emak Tuti.

      —-
      Catatan admin:
      Mak Tuti maksudnya Mbak Sri Puji Astuti.
      Wisata maksudnya acara wisata Muhibbah, yang biasa kita lakukan untuk mengunjungi cabang YAMAS di kota-kotanya masing-masing.

      silakan tinggalkan nomor telepon, nanti akan admin berikan nomor Mbak Sri Puji Astuti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *