MENGENAI CORONA

Sri Puji Astuti: [20/3 08:23] H. Ahmadi Jaktim:

Assalamualaikum… sahabat yamas yang di rahmati Allah… melihat fenomena Corona yang sekarang ini sedang heboh..ada satu pertanyaan dari… sebagai murid dari ust.h.husein ..kita sekalian rasanya perlu mendengar bagaimana ust.memberikan nasehat nya buat kita sekalian terkait masalah Corona ini…

Mohon maaf sebelumnya, jika memang,  guru kita ust.h.husein

telah memberikan nasihat buat kita semua … tolong di share di grup ini

Namun, jika belum..mohon di bantu untuk bisa di tanyakan ke ust…terima kasih

Ustadz Hussien Bin Abdul Latiff: Ini adalah perkara yang berlaku di Pintu Depan.

Hendaklah Kalian duduk di Pintu Belakang dan jangan masuk campur Hal ehwal Pintu Depan melainkan ini adalah pekerjaan kalian atau kalian diberi tugasan oleh Ilahi

Namun Peka Iqra (belajar) dan Diam. Perhatikan arah tujuan perjalanan Loh Mahfuz seperti seseorang yang melihat di luar jendela dari dalam rumah kepada sesuatu yg berlaku di luar rumah. Hanya keluar sekiranya ia berkait dengan pekerjaan Kalian atau tugasan Kalian yg diberi oleh Ilahi.

Ingat Luncai terjun dengan labu-labunya dan jawapannya, “Biarkan Biarkan!”

Ingat Pak Pandir,” Ada mata lihat, ada telinga dengar, ada mulut diam. Tepuklah tangan buatlah tidak tahu.”

Ingat Khidir,” Aku buat ini bukan dengan kemahuan ku!”

Ingat Uwais Qarni,” Bagaimana seseorang yang mengenali Allah swt bisa ada masa untuk (perkara) yang lain.”

Dan ingat pemuda-pemuda Gua Kahfi, mereka masuk ke Gua serta berjauhan dari masyarakat demi untuk menyelamatkan keimanan mereka serta Allah swt menyelamatkan mereka dengan membuat mereka tidur selama 309 tahun.

Ingat Nabi Isa (as) berkata,” (Perkataan) Kenapa, adalah Pintu Neraka.”

Ingat Rasulullah saw bersabda,”Hidup seperti biasa” kerana itulah yang tersurat di Loh Mahfuz.

Ingat Syeikh Abdul Qadir Al Jilani berkata bahawa kalau ibadah itu sepuluh, sembilan itu Diam.

Maka nasihat Ayahmu ialah duduk di Pintu Belakang serta Dzikrullah dibantu oleh surah Ikhlas dan janganlah turun ke Pintu Depan melainkan pekerjaan atau tugasan diberi Ilahi.

 

YAMAS

Yayasan Makrifatullah Sedunia (YAMAS) - Indonesia

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *