MAQOM
[12:53 PM, 8/11/2020] Rio: Assalamualaikum ustadz. mohon izin bertanya Pintu depan Ustadz.
Saya teringat dulu ustadz pernah bersyarah, yang intinya kurang lebih “Setelah kita menjadi kertas putih, maka kertas putih itu akan dicorakkan semula”.
Saya terfikirkan, bahwa “kertas putih yang dicorakkan semula” itu adalah ibarat orang-orang yang sudah memiliki “maqom” atau peranan. Mereka mendapatkan corak yang jelas, setelah mereka bersih atau putih karena makrifat. betulkah begitu ustadz?
Pertanyaannya ustadz, bagaimana dengan orang-orang yang tidak sampai pada peringkat tinggi “MAQOM” itu ustadz? orang-orang biasa, bukan wali. Bagaimana kita mendapatkan insight untuk tahu peran kita di dunia ini ustadz?
Apakah dalam bahasan tasawuf kita, “MAQOM” itu hanya untuk peringkat wali saja ustadz? ataukah saat seseorang sudah menyadari “peran dia dalam kehidupan”, misalnya dia seorang dokter, lalu tersadarkan harusnya dia buka klinik gratis di desa dia. lalu dia lakukan itu buka klinik gratis di desa, bantu orang, sesuai fungsi dia sebagai dokter. bisakah itu juga dimaksud “Kertas putih yang sudah dicorakkan semula?” (Tahu kontribusi dalam kehidupan).
Mohon pencerahannya Ustadz.
[4:59 AM, 8/12/2020] Ustadz Hussien Abd Latiff: Wlkm slm.
Penyampaian kepada Makam adalah satu perlantikan formal iaitu kalian akan didatangi oleh Rasulullah saw secara mimpi atau secara ketemu Jiwa dan perlantikan akan berlangsung.
Harap prihatin, selain dari Rasulullah saw, apa juga yg didatangi mesti ditolak kerana hanya Rasulullah saw sahaja yg tidak bisa syaitan menyerupai.
Untuk kalian sampai peringkat Makam, kalian akan dibersihkan dari segala kehendak kalian sehingga kalian jadi seperti mayat yg dimandikan, bola yg disepak- sepak, tempayan pecah tidak bisa menyimpan air, orang yg coma.
Sesudah hilang kesemua kehendak kalian maka jadilah kalian seperti kertas putih menunggu dicorakkan oleh Allah swt. Maka Allah swt akan gantikan kehendak kalian itu yg udah tiada dengan KehendaknNya maka jadilah kalian Boneka atau Alat Perkakas Allah swt yg bersedia untuk berhikmat kepada Allah swt.
Sebelum sampai ke peringkat ini, hendaklah kalian bersabar sehingga datang perlantikan formal dan tugasan. Saya berada dalam keadaan ini dari tahun 1978 (mendapat ilmu ini) sehingga 1990 (berjumpa Rasulullah saw).
Tugasan kamu yg diberi bisa berubah mengikut masa seperti Khidir. Begitu juga Makam kamu juga bisa maju kehadapan. Seperti, permulaan tugasan awal saya tahun 1990 ialah Wilayah Melayu tetapi pada tahun 2008, tukar kepada antarabangsa.
Kalau perlantikan formal belum berlaku, seperti saya dari tahun 1978 hingga 1990, penuhkan hidup kalian dengan Dzikrullah serta ibadah-ibadah sunnah selain dari ibadah-ibadah fardu. Selain dari it kalian bisa buat apa juga yg terbaik. Setelah Nabi Isa as diangkat kelangit, pengikut-pengikutnya membuat biara-biara (monastery) maka Allah swt berfirman yang Dia tidak memerintah mereka berbuat begitu namun sekiranya dibuat dengan niat yg baik maka pahala bagi mereka.
Pada zaman Rasulullah saw, apabila baginda tiada maka perkembangan Islam jatuh ketangan para sahabat dan seterusnya. Maka Rasulullah saw bersabda umat Islam terbaik ialah pada masa baginda, masa selepas mereka (sahabat) dan masa selepas mereka.
Begitu juga sesudah saya tiada perkembangan Ilmu Tasawuf Jalan Nabi-nabi jatuh ketangan kalian di mana pun kalian berada tetapi harap ingat mestilah dibawah naungan Yamas Indonesia.
Kenapa mesti bawah naungan Yamas Indonesia kerana ada berkait dengan peristiwa di Hari Muka Yang tidak dapat saya memperjelaskan kepada kalian.
Harap sahabatku, Rio, bisa puas dengan penerangan yg diberi.
[5:54 AM, 8/12/2020] Rio: Terimakasih penjelasannya Ustadz 🙏🏻
[5:54 AM, 8/12/2020] Yusdeka Putra: Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, hamba berdoa kepada-Mu Ya Allah, semoga Engkau mengizinkan agar Pak Ustadz Hussien BA Latiff tetap berkenan menjadikan hamba sebagai sahabat Beliau😭
KOMENTAR