SENDA GURAU

16/11/20 05.21 – Arifbillah Ustadz H. Hussein Bin Abdul Latief: Anakku yg dirindui lagi disayangi.

Di tazkirah hari ini, ayah akan memperkatakan berkenaan Ayat ini, “Tiadalah kehidupan di Dunia ini selain dari Main-main dan Senda Gurauan belaka”: Al Anaam(6):32.

Maka mereka yang mendustakan Ayat-ayat dan Nabi-nabi Yang dihantar oleh Allah swt maka,

1. “Kami binasakan umat-umat demikian “: Al Mukminun (23):44

2. “Kami putuskan keturunan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami”   Al Araaf (7):72

Maka binasalah umat-umat ini:

1. “Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang (Nabi Noh as) yang tinggal”: Asy Syu’araa(26):120

2. “Allah menimpakan  angin kencang itu kepada mereka (umat Nabi Hud as yg engkar) selama 7 malam dan 8 Hari terus menerus”: Al Haqqah (69):7

3.”Kami hujani mereka (Umat Nabi Lut as yg engkar) dengan Batu dari tanah yang membakar dengan bertubi-tubi”: Hud(11):82

4.”Dan satu suara keras yang menggunturkan menimpa orang-orang (Nabi Salleh as) yang zalim itu”: Hud(11):67

5. Orang-orang (Nabi Syuib as) yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang menggunturkan lalu jadilah mereka mati  bergelimpangan di rumah mereka”: Hud(11):94-95.

Namun Allah tetap, ” Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia “:  Al Baqarah (2):143

Juga Allah swt, ” tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun.”:

 Yunos(10):44; Ar Rum(30):9 kerana Kehidupan ini hanyalah Senda GurauanNya pada DiriNya sendiri. Tidak ada lain di dalam Senda GurauanNya ini.

1.” Kehidupan di Dunia ini hanyalah Senda Gurauan dan Main-main :” Al Ankabut (29):64

2.” Mereka berkata,’ Apakah ada bagi Kita barang sesuatu (hak campurtangan) dalam urusan ini?’ katakanlah,’Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Tuhan.’ : Al Imran(3):154

3.” ‘Semua dari Allah’. Mengapa orang-orang itu hampir tidak memahami perbicaraan sedikitpun?” An Nisa(4):78.

4. “Dia-lah Yang Zahir dan Yang Batin” : Al Hadid(57):3

Semoga memahami akan tazkirah pagi ini, aamin Ya Rabbil alamin!

YAMAS

Yayasan Makrifatullah Sedunia (YAMAS) - Indonesia

You may also like...

5 Responses

  1. Agus irianto says:

    Alhamdulillahirobbil’alamiin
    Terima kasih telah memberi pencerahan

  2. Agus irianto says:

    Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Alhamdulillahirobbil’alamiin Terima kasih untuk pencerahannya.
    Bagaimana carananya mempertebal *IMAN* dan menguatkan *TAQWA* dan agar tetap focus mengingat ALLAH

  3. Agus irianto says:

    Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,
    Mohon ma’af Usatad sebelumnya, saya ingin bertanya didalam Firman Allah ada beberapa kali menyatakan dengan kata “kami”, bukankah kata “kami” itu terkesan lebih dari satu, sedangkan Allah adalah Tunggal. Mohon ma’af dengan pertanyaan diatas ini karena saya kurang faham. Terima kasih.
    Wassalam.

    • YAMAS says:

      ini kaidah bahasa arab, kata “kami” maksudnya menunjukkan satu tetapi bahasa yang lebih sopan. Misalnya dalam bahasa indonesia juga sering dikatakan “kami” tetapi maksudnya “saya”, istilah bahasa. plural of respect, bukan plural dalam artian quantity -admin-

      • Agus irianto says:

        Alhamdulillah…., Terima kasih Ustad Alhamdulillah sekarang saya paham.
        Semoga Ustad dan semua Tim Yamas selalu dalam keadaan sehat.
        Salam

Leave a Reply to Agus irianto Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *