Q&A: RELAX DALAM DZIKRULLAH

Rio : Ustadz. Dalam satu syarahan, ustadz pernah berkata kalau seseorang dalam keadaan terdesak atau genting, lalu mereka berdoa, tanpa sadar mereka ‘sampai punya’ ke basecamp.

Dan kalau kita perhatikan, banyak juga orang-orang dalam ujian berlaku, memaksa mereka untuk pasrah total, lalu mereka tanpa sadar ‘naik’ dan sampai basecamp juga.

Tapi untuk MENGULANGI masuk ke basecamp itu mereka susah. Mereka cari jalan masuk lewat “perasaan”. Mereka harus mencoba pasrah….pasrah… total. Supaya sampai basecamp.

Mereka cari pintu lewat perasaan. Padahal banyak sangat halangannya. Bisa-bisa salah masuk. Masuk ke perasaan sedih. Perasaan marah. Belum lagi ketemu perasaan pasrah yg dulu hantar mereka ke basecamp.

Baru saya mengerti ustadz, memang paling cepat masuk pakai pintu ingatan ini ya ustadz. Tak payah cari “rasa”. Ingat saja, tak ada umpama. Langsung masuk.

Betulkah begitu ustadz?

Ustadz Hussien Abd Latiff: Benar sahabatku Rio. Malahan Allah swt udah memberi TIPs di dalam al Quran, (1) “Ingat akan Aku dan Aku akan ingat kamu.” (2) “Ingatlah hati menjadi tenteram dengan mengingati Aku, Ingatlah hati menjadi tenteram dengan mengingati Aku.” (3) “Hai jiwa-jiwa yg tenteram kembali kepadaKu dan masuklah dalam jemaahKu dan masuklah dalam syurga dengan hati yg puas”.

Rio: Terimakasih ustadz 🙏🏼

Luli Alaydrus: Ustad apakah ada beda dzikrullah yg dilakukan duduk diam menutup mata dengan dzikrullah dalam kesibukan atau dalam kita melakukan aktifitas keseharian?

Ustadz Hussien Abd Latiff: Kalau udah mantap tiada perbezaan. Namun kalau belum mantap, dzikrullah duduk diam dan menutup mata boleh naik dari sejengkal naik sehasta lalu naik sedepa sesudah itu, menunggu pula jemputan Ilahi.

Luli Alaydrus: Mengerti ustad, terima kasih 🙏🏻

Rio: Ustadz. Saya kalau sedang banyak gangguan pas tutup mata. Saya buka mata saja dan ingat tanpa paksa naik. Apakah boleh begitu ustadz?

Naik kembali saat sudah rasa dapat sambungan. Baru tutup mata dan masuk ke dalam

Ustadz Hussien Abd Latiff: Bisa begitu.

Rio: Baik ustadz

Luli Alaydrus: Alhamdulillah, klu turun itu yg ada gangguan ya ustad, klu naik wlpun dlm kesibukan itu lah yg buat tentram…

Bayu Teguh Prakoso: Betul ustadz saya jg sedang melatih seperti itu dgn mata terbuka .. kerana kalo mata terpejam sering terhanyut ustadz 🙈

Ustadz Hussien Abd Latiff: Masing-masing dengan keadaannya. Latih sehingga mantap, udah itu tutup mata atau buka mata sama sahaja, Dzikrullah udah bermastautin [Menetap (Reside/dwell/stay)] di Base Camp dan sedang menunggu jemputan Ilahi.

Abdul Choliq: Alhamdulillah “Ingat saja” tak payah mikir,…terimakasih bang rio. Subhanallah

Bayu Teguh Prakoso: “Ingat” dgn “mikir” ada bedanya ya? 🤔

Abdul Choliq: Klu ” mikir” belum tentu “ingat” (Allah) klu “ingat” (Allah) pasti mikir bahkan dipikir,…(kan) insyaallah
Wallahualam

Bayu Teguh Prakoso: Matur suwun abah 🙏🏽

Ustadz Hussien Abd Latiff: Ingat adalah keadaan yang langsung tidak menggunakan tenaga langsung. Justeru itu, bisa OBE (Wisata Roh/Jiwa). Memikir adalah keadaan yg masih menggunakan tenaga Roh justeru ngak bisa OBE semasa berfikir.

Ibrahim Hashim: BENAR Ustaz yang dikasihi. Kes disebut hilang ingatan maka otomatis tidak mampu fikir. Daya Ingatan kena sihat baru ada fikiran. Subhanallah

Bayu Teguh Prakoso: Ohh ya ya paham ustadz , hatur nuhun 🙏🏽 Jadi harus “ingat” jangan pake “mikir” …biar cepat bisa “naik” 🤔

Ustadz Hussien Abd Latiff: Contoh, ingat Allah swt dan berfikir tentang Allah swt.

Ingat Allah swt tidak perlu pakai tenaga, oleh itu bisa OBE.

Memikir tentang Allah swt perlu pakai tenaga kerana itu roh tidak bebas dan tidak boleh OBE. Tenaga adalah dengan Roh.

Bayu Teguh Prakoso: Jadi seperti tertahan ya ustadz kalo pakai tenaga / mikir.. begitu kah 🤔

Ustadz Hussien Abd Latiff: Benar, Bayu

Bayu Teguh Prakoso: Hatur nuhun ustadz 🙏🏽😍😘

Saiful Mahdi : jika pakai tenaga dapat sesak didada…he…he…pengalaman terdahulu….Alhamdulillah Terimakasih Ustadz…

M Ali: Alhamdulillah semakin paham utk senantiasa berlatih..

Efendy Yasin: Maaf ustadz, pada saat kita tolak ingatan kepada Allah itu sedepa, sehasta dan seterusnya itu bukankah harus pakai tenaga ?

Ustadz Hussien Abd Latiff: Kalau naik dengan tenaga maka akan terasa suatu benjolan di ubun-ubun kita. Kerana itu kena vertigo.

Kalau naik dengan ingatan sahaja maka tidak akan terasa benjolan malahan terasa seperti ditiup angin naik ke atas. Maka digunakan perkataan naik santai-santai atu relak-relak.

Samsul Bahri: Alhamdullillah terima kasih ustaz

Bayu Teguh Prakoso: Betul sekali .. 😬 pengalaman pribadi ustadz .. 😊, mungkin bisa dikatakan yg menaikan sedepa, sehasta dan seterusnya itu adalah sambutanNYA ya ustadz 🤔

Ustadz Hussien Abd Latiff: Contoh, cuba ingatkan (bayangkan) rumah anda, adakah anda menggunakan tenaga?

Taufiqurrahman: Tidak ayah…cuma langsung ingat saja. Simple

Ustadz Hussien Abd Latiff: Juga ngak ada benjolan di ubun-ubun, benar ngak sahabatku Taufiqur?

Bayu Teguh Prakoso: Alhamdulillah semakin .. jelas dan jelas .. lebih ringan ..ustadz

Efendy Yasin: Alhamdulillah, terimakasih penjelasannya ustadz 🙏😊

Ustadz Hussien Abd Latiff: Maka inilah PERBEZAAN DASAR di antara pejalanan kita (Tasawuf Jalan Nabi-Nabi) dengan Mistik. Kita menggunakan Dzikrullah. Mereka menggunakan tenaga.

Winanto: Maaf Ayah, pejal atau mampat itu karena tenaga atau bukan?

Ustadz Hussien Abd Latiff: Mampat atau Pejal = Menjadi penuh. Contoh, Minda mampat atau pejal dengan Dzikrullah.

Rio: ustadz, dahulu awal-awal saya belajar. saya ingat Allah sambil di dalam taxi. waktu itu ada ujian sangat dahsyat. saya pasrah sambil ingat. tak ada pakai tenaga. terasa dari ulu hati ada rasa sejuk memancar lalu naik tenggorokan ke mata dan dahi lalu saya terkejut atau kaget.

apakah seperti itu rasanya kalau dia mau ditarik ustadz?

Sekarang saya tak pernah lagi merasakan seperti itu. hanya saja rasa kesejukan di ulu hati saja. kadang-kadang kesejukan ada terasa jelas di muka atau wajah.

Ustadz Hussien Abd Latiff: Itulah perjalanan terbukanya mata ketiga. Kerana tidak pakai tenaga, Roh bisa naik dari ulu hati ke atas lalu keluar di atas kedua kening.

Bayu Teguh Prakoso: Subhanallah bang … tingkat kepasrah yg tinggi .. mengingatNYA pun menjadi ringan .. efeknya muka / wajah menjadi cerah .. mungkin yg dinamakan inner beauty kah 🤔?

Ustadz Hussien Abd Latiff: Benar, dengan mengingatiNya, “Kulit menjadi tenang dan Hati menjadi tenteram”: Az Zumar (39):23

Bayu Teguh Prakoso: Subhanallah 🙏🏽

Rio: ooh.. itu maksudnya kulit menjadi tenang. terimakasih ustadz

Winanto: Terimakasih Ayah… jadi mampatnya bukan karena tenaga, tapi karena penuh oleh ingatan…. bisa dimengerti…

Untuk membangun basecamp perlu ditekan, apakah ditekan oleh ingatan ?

Ustadz Hussien Abd Latiff: Perlu duduk lalu dzikrullah bersantai-santai. Kalau gunakan tenaga dalam dzikrullah seolah-olah memaksa Allah swt supaya menerima (acknowledges) 0amalan kita itu.

Winanto: Terimakasih Ayah…


Catatan: Artikel tanya jawab ini diperuntukkan bagi yang sudah memahami kajian Makrifatullah. Apabila ada diantara pembaca yang belum memahami, harap terlebih dahulu membaca SILABUS KAJIAN dan mengikuti dengan runut pembahasan satu per satu sejak awal.

YAMAS

Yayasan Makrifatullah Sedunia (YAMAS) - Indonesia

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *