Q&A: CIPTAAN BUKAN BERASAL DARI KETIADAAN

Ibu Elsy: Ustadz,  Yang membuat Lc terpana dan baru menyadari bahwa sebelum ada ciptaan hanya ada Allah, tidak ada “TIADA”. Kita bukan berasal dari “TIADA”.

Allahu Akbar… Subhanallah…

Boleh … ustadz jelaskan lagi… agar haqqul yaqin..Maaf… ustadz…

Ustadz Hussien Abd Latiff: Allah swt berfirman bahawa kamu dahulunya tiada maka Aku jadikan kamu [1]. Maksud ayat ini ialah kita dahulu tidak wujud lalu Allah swt ciptakan kita. Di sini fakta yang Allah swt adalah wujud yang tunggal tidak dinafikan. 

Ada buku-buku agama menyatakan bahawa kita dijadikan daripada “tiada”. Ini bermaksud kita datang atau tercipta daripada “tiada”. Justeru [karena itu] bersama kewujudan Allah swt ada satu lagi kewujudan ia itu “Tiada”. Maka Allah swt itu Ada, dan sampingNya ada “Tiada”.

Prof Ramadhan Al Buti mengatakan keadaan ini adalah mustahil, kerana kalau ada “Tiada” disamping Allah swt, maka Dia tidak tunggal.

Maka kesimpulannya bahawa kerana Dia sahaja yang ada, maka Dia berfirmankepada DiriNya, “Kun”.

Baik fahaman WW [Wahdatul Wujud], NM [Nur Muhammad] dan juga fahaman Dzatiyah semua akur kepada kesimpulan ini [Maksudnya WW, NM, dan Konsep Dzatiyah semua menyetujui bahwa Allah berfirman KUN pada diriNya sendiri, karena tiada yang lain selain DIA sendiri, bahkan “ketiadaan” pun tak ada. Hanya saja Konsep Dzatiyah berpandangan hanya “sedikit” diriNya yang terzahir menjadi semua ciptaan. WW berpendapat seluruh diriNya menjadi ciptaan.]

Bagi NM, Dia firman kpd DiriNya yg menjadi Roh atau Nur Muhammad. [Maksudnya, Pahaman NM meyakini bahwa sebelum penciptaan, separuh Allah menjadi Nur Muhammad, maka separuh Allah berfirman “Kun” kepada Nur Muhammad, dan terciptalah kesemua ciptaan termasuk tempat, ruang dan masa berasal dari  yang separuh Muhammad — Pahaman NM ini keliru dan bertentangan dengan syariah]

Ibu Elsy: Nggih… ustadz… paham… Jazaakallah khairan katsiran…


Note-admin : Pernyataan bahwa kita dulunya tidak ada, lalu menjadi ada setelah diciptakan; adalah pernyataan yang benar. Karena tidak menafikan Allah SWT sebagai wujud yang tunggal. Tetapi jika dikatakan kita berasal dari ketiadaan, maka pernyataan itu keliru, karena menganggap ada dua wujud. Ada Allah dan ada ketiadaan disampingNya]

References

[1]. Ciptaan dahulunya tiada : Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang ia tidak ada sama sekali? (Terjemah QS Maryam : 19).
Artikel terkait :

Catatan: Artikel tanya jawab ini diperuntukkan bagi yang sudah memahami kajian Makrifatullah. Apabila ada diantara pembaca yang belum memahami, harap terlebih dahulu membaca SILABUS KAJIAN dan mengikuti dengan runut pembahasan satu per satu sejak awal.

YAMAS

Yayasan Makrifatullah Sedunia (YAMAS) - Indonesia

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *