Q&A: APLIKASI “PINTU DEPAN” DAN “BELAKANG” (2)

[3/9, 4:03 AM] Mbak Sri Puji Astuti: Assalamualaikum Ustadz.
Tengok-tengok dari pintu depan 😊

Dulu sewaktu Tuti belum bermakrifat setiap perbuatan yang dilakukan selalu memikirkan surga dan neraka.

Dan saat ini In Syaa Allah setelah bermakrifat perbuatan yang dilakukan yang selalu terlintas diminda (yang menjadi rambu-rambu) adalah ‘wujud’ dan ‘tidak wujud’
Semisal kadang kala mau menyatakan sesuatu hal tak jadi dilakukan karena takut kalau perbuatan itu ‘wujud’ padahal hal itu sebenarnya baik untuk dilakukan karena untuk menghindari fitnah.

Pertanyaan:
Untuk meningkatkan ‘ketidak wujudan’ bagaimanakah caranya, Ustadz?
Ilmu sudah didapat dari apa yang disampaikan Ustadz. Sangat lengkap dan In Syaa Allah paham. Praktiknya itu bagaimana agar dapat mampat. Dan tidak menjadi katak lompat. Sangat tipis sekali sekat antara wujud dan tidak wujud.

Terimakasih Ustadz.

[3/9, 4:19 AM] Ustadz Hussien Abd Latiff: Contoh (1):
Tuti bergaul dengan rakan-rakan di Yamas dari Singapur, Malaysia & Indonesia. Ini Pintu Depan.
Tuti sentiasa sedar dalam.minda Tuti, “Aku isteri orang!” – Ini Pintu Belakang.
Contoh (2):
Hidup mcm biasa spt makan, minum, shalat, tidur, pergi kerja dan lain-lain – Ini Pintu Depan.
Sentiasa sedar di dalam.minda kita “aku.tidak.wujud!” – Ini Pintu Belakang.

Dan bila-bila ada masa naik Pintu Belakang (lantai.dua bilik stor) ROC sambil Dzikrullah.

[3/9, 4:24 AM] Mbak Sri Puji Astuti: Alhamdulillah. Terimakasih Ustadz. In Syaa Allah paham. 🙏🌹

[3/9, 4:58 AM] Taufiqurrahman: 🙏🏻🙏🏻

[3/9, 4:59 AM] Efendy Yasin: 😊👍🏻


Catatan:

Artikel tanya jawab ini diperuntukkan bagi yang sudah memahami kajian Makrifatullah. Apabila ada diantara pembaca yang belum memahami, harap terlebih dahulu membaca SILABUS KAJIAN dan mengikuti dengan runut pembahasan satu per satu sejak awal.

Artikel terkait :

YAMAS

Yayasan Makrifatullah Sedunia (YAMAS) - Indonesia

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *