DZIKRULLAH DAN NAFI ISBAT

Bapak Yusdeka: Asww Ayah, mohon dibukakan pemahaman tentang:
1. Untuk Dzikrullah, kita hanya perlu Ingat Allah di dalam Minda. Sedangkan Nafi Isbat kita hanya boleh Isbat dan berhenti di Yang Maha Halus. Apakah Nafi Isbat ini berhubungkait dengan Pandangan Matahati?. Lalu bagaimana merangkai dan menggunakan hubungan antara Dzikrullah dan Nafi Isbat ini dalam hidup keseharian?, Misalnya di dalam shalat dan di luar shalat.
2. Nyawa mempunyai gelombang yang bisa mendorong Roh ke pintu alam Barzah saat Nazak. Apakah Gelombang Nyawa itu bisa pula dipakai untuk mendorong Roh naik ke Basecamp agar tercapai keadaan ROC?.
Terima Kasih Ayah…:blush:

Ustadz Hussien Bin Abdul Latiff: Nafi dan Isbat hanya bisa berlaku dengan Ilmu yg yakin. Allah swt berfirman bahawa dengan Ilmu yg yakin Neraka jahanam pun kamu bisa melihatnya. Contoh ilmu yg yakin:

1. Melihat sandal cepit (selipar jepang) terlihat Pokok Keret (getah).

2. Melihat sapu tangan terlihat kapas.

3. Melihat piring terlihat pasir putih.

4. Melihat Ciptaan terlihat Yang Maha Halus.

Terlihat dengan ilmu yang Yakin menerusi Matahati bukan dengan kedua Mata Kita.

Kudrat (Kuasa) yg ada pada Kita adalah kecilan kerana yang disebalik kita ini hanyalah Yang Maha Halus. Kudrat yg kecilan ini adalah bersama roh untuk membantu Kita menjalankan hidup Kita keseharian. Namun dalam keadaan berikut roh ngak bisa berfungsi membantu Kehidupan kita walaupun mempunyai kudrat:

1. Roh tidak bersatu dengan Minda menjadi Jiwa. Seperti keadaan tidak kesedaran (Coma) atau Angin Ahmar (stroke) atau terperangkap dalam Jasad (locked-in syndrome)

2. Apabila perkembangan roh untuk bergabung dengan Minda disekat oleh Syaitan seperti keadaan “Tertekan” atau sleep paralysis.

2. Apabila roh menjadi Jiwa dan dipegang oleh Allah swt semasa tidur.

3. Apabila roh terkeluar menerusi Mata ke3 semasa meditasi.

4. Apabila roh menjalani perjalanan sakarat ditolak oleh gelombang nyawa.

Gelombang nyawa adalah untuk membantu jantung berdenyut supaya.proses peraliran darah di dalam jantung bisa berjalan. Maka serangan jantung tidak membawa kematian tetapi berhentinya gelombang nyawa (cardiac arrest) membawa kematian. Kerana itu melalui CPR bisa menolong mendorong gelombang nyawa berfungsi semula dan dengan itu jantung mulai berdenyut semula.

YAMAS

Yayasan Makrifatullah Sedunia (YAMAS) - Indonesia

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *